GMNI Desak Jokowi Tuntaskan Kasus Tragedi Trisakti

Mahasiswa Tangerang unjukrasa peringati Tragedi Trisakti.(nai)
Mahasiswa Tangerang unjukrasa peringati Tragedi Trisakti.(nai)

Palapa News- Tak terasa, 17 tahun sudah insiden penembakan yang menyebabkan empat mahasiswa Universitas Trisakti tewas saat kerusuhan 12 Mei 1998 lalu. Saat itu mereka menjadi bagian dari massa aksi yang melakukan demonstrasi menuntut reformasi.

Keempatnya adalah Elang Mulia, Hafidin Royan, Hendriawan Sie, dan Heri Hartanto. Penyelidikan yang dilakukan komnas HAM, hasilnya ada dugaan telah terjadi pelanggaran berat HAM dalam kasus trisakti tersebut.

Belum tuntasnya pengusutan kasus tersebut, membuat sekelompok mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tangerang melakukan aksi demonstrasi, Selasa (12/5/2015) malam. Puluhan mahasiswa itu melakukan orasi dan aksi treatikal. Selain itu, para mahasiswa juga membawa empat foto mahasiswa yang meninggal untuk mengenang perjuangannya merebut reformasi.

Ketua DPC GMNI Tangerang, Abdur Rozak mengatakan, peristiwa tersebut sudah berjalan 17 tahun, anehnya sampai saat ini belum ada tindakan tegas dari semua pihak yang bersangkutan untuk mengusut tuntas. Lebih mirisnya masyarakat dibuat lupa seolah-olah tidak ada peristiwa kelam tersebut.

“Dari zaman Presiden BJ Habibie, Gusdur, Megawati, SBY hingga Jokowi belum ada yang bisa mengusut tuntas siapa dalang penembakan tersebut. Mereka hanya bisa janji-janji, tapi sampai sekarang nyatanya belum ada titik terang,” kata Rozak.

Rozak mengungkapkan, dalam kampanyenya, Presiden Jokowi telah memberikan janji manis dalam kampanyenya bahwa ketika terpilih nanti dia akan secepatnya mencari dalang penembakan dari pihak militer terhadap mahasiswa. Tetapi apa yang dilihat saat ini sangat berbeda dengan yang dijanjikan saat berkampanye.

“Untuk itu kita meminta kepada Presiden jokowi untuk merealisasikan janjinya mengusut tuntas insiden penembakan yang menyebabkan empat mahasiswa meninggal dunia,” tegasnya.(nai)

Komentar Anda

comments