Pohon Milik Pemkot Tangerang Dipaku bakal calon Wali Kota

Palapanews.com- Tampilan Kota Tangerang saat ini terbilang semrawut karena banyaknya spanduk atau baliho terpasang di pepohonan maupun tiang listrik di jalan protokol, khususnya di wilayah Kecamatan Tangerang.

Spanduk atau baliho ini juga memperburuk tumbuh kembang pepohonan milik Pemerintah Kota Tangerang lantaran pemasangan alat peraga kampanye tersebut dipaku.

Alat peraga kampanye itu berasal dari para figur yang sedang memperkenalkan diri (survei) kepada masyarakat Kota Tangerang untuk tampil dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak di 27 November 2024 mendatang. Baik atas nama pribadi maupun yang masih mengatasnamakan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada Pemerintah Kota Tangerang.

Selayaknya, para calon figur ini mampu memberikan edukasi atau sosialisasi kepada jaringan atau kader untuk tidak memasang spanduk atau baliho di pohon-pohon, apalagi sampai memaku pohon.

Yudi, salah satu warga mengatakan, pohon-pohon dipinggir jalan ini terlihat kumuh karena banyak baliho atau spanduk yang dipasang. Seharusnya, mereka memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

“Kalau dilihat, baliho dan spanduk ini merupakan orang-orang yang pernah dan duduk di Pemerintahan Kota Tangerang. Masa iya mereka tega dengan memasang spanduk di pohon terus dipaku,” ungkap Yudi, Sabtu, 11 Mei 2024.

Kalau ingin masang alat peraga kampanye, kata dia, minimal modal dikit yakni pasangnya menggunakan kayu atau bambu. Atau jika ingin membantu pemerintah pasang baliho atau dispanduknya di billboard. “Harus modallah kalo mau maju di Pilkada Kota Tangerang, jangan malah merusak tumbuh kembang pohon,” ucapnya seraya menambahkan, jika masangnya di billboard pasti akan ada pendapatan asli daerah (PAD) ke Pemkot Tangerang.

“Tapi masangnya di billboard yang berizin ya, jangan yang gak ada izinnya, sama aja bohong kalo itu mah,” ujarnya.

Pengamat Sosial Kemasyarakatan, Ibrohim Soedjono menegaskan, dalam pemasangan spanduk atau baliho para bakal calon wali kota seharusnya tim sukses, simpatisan juga harus memperhatikan lingkungan sekitar.

“Jangan sampai malah merusak estetika serta merusak lingkungan yang sudah tertata dan di jaga baik oleh pemerintah maupun masyarakat,” papar Ibrohim.

Pria yang akrab disapa Boim ini menambahkan, spanduk atau baligo yang di paku di pohon terkesan pemasangnya tidak faham arti menjaga lingkungan. Mestinya media informasi yang dilakukan oleh tim sukses maupun simpatisan lebih cerdas lagi.

“Ya contohnya membuat space-space khusus atau bisa saja memakai media berjalan serta menggunakan media-media yang memang sudah tersedia, sehingga tidak mengganggu lingkungan atau area yang bisa merusak dan tidak elok di pandang,” papar Boim.

Sementara itu, Sachrudin dan Jamaludin ketika dikonfirmasi melalui aplikasi pesan singkat tentang spanduk atau balihonya terpampang di pohon, sampai berita ini ditayangkan belum ada jawaban.(ydh)

Komentar Anda

comments