Tekan Angka Stunting, Kecamatan Batuceper Sosialisasi dan Edukasi ke Forum Majelis Taklim

Palapanews.com- Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang tergabung dalam Forum Majelis Taklim (Format) dalam permasalahan stunting yang tersebar di tujuh kelurahan.

Sosialisasi dan edukasi dianggap penting untuk meningkatkan peranserta masyarakat untuk lebih peduli terhadap warga yang terdampak stunting.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Camat Batuceper, Tuhpatul Ahwazi usai menghadiri pengajian bulanan Forum Majelis Taklim (Format) Kecamatan Batuceper, Selasa, 4 Juni 2024.

Menurutnya, keterlibatan masyarakat untuk mempercepat penurunan stunting sangatlah penting mulai dari pendampingan ibu hamil hingga bayi melalui rembuk stunting.

“Dengan adanya sosialisasi di Forum Majelis Taklim ini diharapkan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat (ibu hamil dan balita) yang terdampak stunting untuk segera menghubungi puskemas atau kelurahan,” ungkap Tuhpatul Ahwazi.

Tuhpatul menyampaikan, rembuk stunting menjadi salah satu langkah untuk memastikan integrasi dan koordinasi dalam penurunan angka stunting di Kota Tangerang, khususnya di Kecamatan Batuceper.

Sekcam Batuceper Tuhpatul Ahwazi saat sosialisasi stunting. Foto: Ydh

“Rembuk stunting merupakan gerakan untuk mendorong kolaborasi antara keluarga, masyarakat serta pemerintah untuk lebih maksimal dalam menurunkan angka stunting,” tegasnya seraya menambahkan, masyarakat sekitar harus aktif demi mewujudkan Kota Tangerang bebas dari stunting berdasarkan Peraturan Wali Kota Tangerang Nomor 114 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Diketahui, Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, menggelar Rapat Persiapan Pelaksanaan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting bagi balita, yang akan dilaksanakan mulai 1 Juni hingga 30 Juni 2024 di 13 Kecamatan se-Kota Tangerang.

Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak dalam upaya pencegahan stunting di Kota Tangerang.

“Kegiatan yang akan dilaksanakan ini tentunya perlu bersinergi dan kolaborasi, mulai dari integrasi data, progresnya sudah sejauh mana, termasuk penanggulangan kemiskinan ekstrem, serta pemberian bantuan beasiswa juga berbasis pada data. Di mana data tersebut tersebar di lintas perangkat daerah,” ujar Penjabat Wali Kota Tangerang.

Nurdin menginginkan, selain pelaksanaan intervensi serentak penanganan stunting juga bisa melakukan skrining TBC.

“Semua kolaborasi untuk mencapai target yang diharapkan tidak hanya fokus pada satu target, karena penyelenggaraan pemerintahan ini tidak bisa tersektor,” jabarnya

Alumnus Universitas Indonesia ini menyampaikan menerangkan, stunting adalah masalah yang serius yang memengaruhi masa depan generasi muda, diperlukan kerjasama dan kolaborasi antar semua unsur termasuk masyarakat.

“Untuk itu, saya minta kita laksanakan secara kolaboratif, mulai hari ini dan saat ini, kita segera laksanakan, karena saya yakin dengan kolaborasi hasilnya bisa lebih efektif dan maksimal,” paparnya.

Nurdin juga mengingatkan pentingnya pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan program intervensi serentak pencegahan stunting dapat berjalan sesuai rencana.

“Kita harus memastikan bahwa setiap intervensi yang dilakukan dapat memberikan hasil yang nyata dan berkelanjutan. Evaluasi rutin akan membantu kita menilai efektivitas program dan melakukan perbaikan jika diperlukan,” jelasnya. (adv)

Komentar Anda

comments