Palapanews.com – Ayo Less Waste menggelar acara live streaming di Instagram @lesswaste_alw. Kegiatan ini, dalam upaya peningkatan pengetahuan mengenai lingkungan.
Pada acara yang dipandu oleh tim Ayo less waste yaitu Iqbal Ramadhan selaku Kepala Divisi Media ini, tim mengajak kolaborasi salah satu Narasumber yang sedang berkuliah di Afrika Selatan.
Narasumber Green Talks Habib Hamzah Fathullah mengungkapkan permasalahan umum yang terjadi di Afrika Selatan. Termasuk mengenai perubahan iklim yang tinggi akan berdampak degradasi lingkungan, perubahan pada ketahanan pangan, infrastruktur dan lain sebagainya.
Selama kurang lebih satu jam, acara berjalan dengan banyak memberikan wawasan baru, diskusi santai dan tanya jawab mengenai lingkungan hidup di Afrika Selatan.
Menurut Habib Hamzah, pada abad ke 20 tantangan terbesar Afrika Selatan adalah adanya sistem politik apartheid yang membuat adanya diskriminasi dan rasisme antar ras yang mengakibatkan perbedaan mencolok akses kesenjangan sosial pada masa itu.
Namun, lanjutnya untuk saat ini tantangan sosial ekonomi yang sering dijumpai di Afrika selatan adalah banyaknya pengangguran diusia muda yg membuat tingkat ekonomi belum stabil, pendidikan yg belum merata di beberapa wilayah dan juga walaupun sistem apartheid telah dihapuskan masih dijumpai beberapa wilayah yang masih mendapat tindakan rasisme.
“Keunggulan Afrika Selatan dibanding Indonesia adalah untuk tingkat kebersihan di area jalan jauh lebih bersih, patuhnya masyarakat yang tidak membuang sampah sembarangan membuat lingkungan disana lebih asri. Juga minimnya polusi dibanding Jakarta,” ungkap Habib Hamzah.
Kegiatan Green Talks ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan lingkungan di Afrika Selatan dan di Indonesia secara umum. Dengan diadakannya Green Talks ini diharapkan para peserta Green Talks dapat mengambil hal-hal yang baik dan positif yang bisa dipetik dan dicontoh dari lingkungan di Afrika selatan.
“Mari terus menjaga bumi kita, karena bumi ini bukan hanya kita saja yang menghuni, melainkan untuk anak cucu kita kelak,” himbau Habib Hamzah Fathullah. (rls/bd)
