Catatan-Catatan dari Bulan

Palapanews.com – “Sajak-sajak Rieke Saraswati telah membubuhkan warna lain ke dalam dunia perpuisian kita. Dengan aneka diksi dan citraan yang liar dan brutal, sajak-sajaknya membawa kita ke dalam ruang memori yang gelap, yang diliputi oleh kondisi mental yang acak, kepingan pikiran dan hati yang rusak—seakan-akan tak ada ruang untuk kesunyian atau kerinduan yang sering kaudengar dalam sajak-sajak romantik.” -Joko Pinurbo

“Puisi-puisi dalam buku ini mendedahkan rasa sunyi, luka, dan pertanyaan-pertanyaan yang khas perempuan. Begitu menusuk dan memerlukan kontemplasi yang dalam untuk menyelam ke dalam palung-palung diksi yang dipilih penyair dalam buku ini. Penyair begitu detail melepas helai-helai beragam persoalan privat menjadi cukilan-cukilan kata-kata indah sehingga mampu membuat teror bagi pembacanya, bahwa hidup tidak selalu mudah. Hidup harus digugah dan diubah. Buku ini sangat menggetarkan untuk memahami beragam onak dan riak tentang perjuangan perempuan, tubuh, dan liku-laku hidupnya.” -Oka Rusmini

“Catatan-Catatan dari Bulan mendorong kita jatuh ke sebuah rumah hantu. Imaji-imajinya gelap, seolah dikirim dari mimpi paling buruk, dengan pondasi padat berupa amarah kesumat si penyair. Sepanjang membaca, entah mengapa saya terus membayangkan tampak dalam lemari yang terkunci dan dunia tempat kita tinggal ini hanya muncul sekelebatan saja sebagai garis tipis vertikal yang memanjang dan warna-warni tetapi tak pernah terjangkau.” -Norman Erikson Pasaribu. (GPU/red)

Komentar Anda

comments