Driver Ojol Ikut Penjaringan Bakal Calon Walikota Tangsel

Palapanews.com- Driver Ojek Online (Ojol) bernama Yardin Zulkarnain menyambangi kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Tangsel di Ruko Golden Road, Lengkong Gudang, Serpong, Tangsel, Kamis (28/11/2019). Ia datang untuk mengambil formulir penjaringan bakal calon (Bacalon) Walikota dan Wakil Walikota Tangsel di Pilkada Tangsel 2020.

Dirinya merupakan nama ketujuh yang mengambil formulir penjaringan bacalon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel. Bahkan, ia bertekad untuk maju di Pilkada Tangsel dan sudah mengikuti penjaringan di beberapa partai seperti PDI-Perjuangan, PKB, PPP, Gerindra, PSI dan Hanura.

“Saya siap tampil di Pilkada Tangsel 2020. Saya maju, kesimpulannya karena perputaran ekonomi itu tidak bagus di Tangsel, makanya semua partai saya ikut mengambil dan menyerahkannya,” tutur Yardin di Kantor DPC Partai Hanura Tangsel, Kamis (28/11/2019).

Dirinya dengan tegas membantah jika dirinya hanya mencari popularitas saja dalam mencalonkan Walikota dan Wakil Walikota Tangsel.

“Jadi kalau ada bahasa saya cari popularitas mohon maaf saya sudah populer di Tangsel. Tinggal partai memutuskan usungannya apakah populer dengan cost politik atau populer tanpa cost politik,” terangnya.

Selain ingin memperbaiki ekonomi di Tangsel. Yardin berjanji jika terpilih akan mensejahterahkan ojol. Karena selama ini dirinya melihat belum ada keberpihakan kepada driver ojol.

“Saya memang ojol, sampe sekarang aplikasinya masih ada. Kenapa saya daftar ojol yang sebenarnya bukan mata pencaharian saya. Saya ingin tahu penderitaan rekan-rekan terhadap adanya transportasi online ini, saya tau persis karena belum ada keberpihakan cuma ini ranahnya Nasional,” ungkapnya.

“Tapi paling tidak kalau saya jadi Walikota Tangsel saya akan tawarkan regulasi Perwal atau Perda tentang transportasi berbasis online,” tambah Yardin.

Ia juga sedikit mengkritik pemasangan spanduk oleh bacalon lain. Ia hanya akan memasang spanduk bacalon Walikota jika sudah diusung partai.

“Bukan saya engga mampu bikin atribut tapi saya akan ikuti aturan setelah partai mengusung saya. Jika sudah diusung saya akan pasang atribut, selama saya belum diusung buat apa saya pasang. Mohon maaf itu hak mereka yang punya duit, tapi paling tidak punya etika birokrasi bagi yang masih menjabat sebagai ASN, etika politik ketika partai politik belum mengusungnya,” paparnya. (nad)

Komentar Anda

comments