Mandiri, Kota Tangsel Tak Lagi Terima Bantuan Hibah Gavi

Palapanews.com- Sebanyak sepuluh perwakilan LNCT (Learning Network for Countries in Transition), sebagai jejaring yang beranggotakan negara penerima hibah GAVI yang berada dalam tahap transisi menjadi negara yang mandiri, melakukan kunjungan ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Kamis (4/7/2019).

LNCT mendorong jaringan bagi para praktisi dan pembuat kebijakan program imunisasi di negara-negara yang beralih dari dukungan GAVI. Dengan kata lain, aliansi vaksin yang memberikan dukungan kepada negara-negara dalam berbagai bentuk saat mereka beralih ke praktik perawatan kesehatan yang unggul.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel dr Tulus Muladiyono mengatakan kunjungan tersebut dilakukan di Posyandu Jeruk, Puskesmas Paku Alam dan Rumah Sakit Hermina Serpong yang dipilih karena cakupan yang baik. Selain itu, untuk Rumah Sakit yang melayani imunisasi dan bekerjasama dengan BPJS.

“Saat ini Kota Tangsel sudah tidak lagi menerima atau memperoleh dana hibah GAVI. Sehingga kedatangan Kementerian Kesehatan beserta LNCT ini ingin melihat daerah terdekat yang ternyata bisa mandiri,” ujarnya saat berkunjung ke Puskesmas Paku Alam.

Sedangkan pada saat awal menerima bantuan, Tulus menjelaskan bahwa bantuan tersebut dibagi rata oleh Provinsi Banten. Bantuan tersebut di antaranya mencakup distribusi vaksin, sarana prasarana, edukasi dan promosi.

“Jadi, mereka memberikan pilihan mau dibantu atau tidak. Jika tidak, bantuan bisa diberikan ke daerah lain yang membutuhkan,” jelasnya.

Kunjungan LCNT ke Puskesmas Pakualam, Serpong Utara. Foto: Nad

Staf Subdit Imunisasi Kemenkes, Meyta mengatakan, pihaknya memilih Kota Tangsel karena dekat dari Ibukota Jakarta. Selain itu, untuk pembiayaan, khususnya Tangsel sudah cukup baik sebagai daerah urban.

“Provinsi Banten saat ini masih menerima dana hibah GAVI. Selanjutnya apakah di distribusikan ke Tangsel atau tidak ya kebijakan Provinsi,” imbuhnya.

Sementara Pemegang Program Imunisasi pada Puskesmas Paku Alam, Ani membeberkan anggaran yang diperoleh dari Dinkes Tangsel ditujukan untuk kegiatan sosialisasi. Seperti penyuluhan, Posyandu dengan pengajuan anggaran setiap tahunnya.

“Kita dulu diberikan dana hibah GAVI dari LNCT untuk sweeping, turun ke lapangan dan mencari bayi yang belum mendapatkan imunisasi lengkap,” bebernya.

Diketahui, bantuan dana GAVI yang diterima terakhir oleh Kota Tangsel melalui Provinsi Banten pada tahun 2017 untuk program Measles Rubella (MR). Namun, biasanya dialokasikan ke bentuk pertemuan dan kegiatan-kegiatan.

Anggaran program imunisasi yang didapat oleh Puskesmas Paku Alam yakni, 10 persen dari JKN untuk perawatan dan kalibrasi Cold Chain, sementara 15 persen dari APBN untuk penyuluhan imunisasi dan 20 persen untuk kegiatan posyandu.

Sementara Grace Chee salah satu perwakilan LNCT mengungkapkan rasa senangnya karena banyak sekali hal interaktif yang dapat dirasakan saat berkunjung. Terlebih dirinya dapat melihat langsung anak-anak yang sedang melakukan penimbangan di Posyandu.

Strategi GAVI mendukung misinya untuk menyelamatkan hidup anak-anak dan melindungi kesehatan masyarakat dengan meningkatkan akses ke imunisasi di negara-negara miskin dan berkontribusi untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium PBB dengan berfokus pada kinerja, hasil dan hasil.

Mitranya menyediakan dana untuk vaksin dan sumber daya intelektual untuk peningkatan perawatan. Mereka berkontribusi, juga, untuk memperkuat kapasitas sistem kesehatan untuk memberikan imunisasi dan layanan kesehatan lainnya secara berkelanjutan. (adv)

Komentar Anda

comments