Palapa News- Nilai investasi yang dibenamkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) mini di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mencapai Rp1,7 triliun.
Menurut Kepala Bidang Kajian Infrastruktur Sistem Enegeri Nuklir pada Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Suparman biaya pembangunan PLTN mini itu dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Anggarannya dari APBN. PLTN ini, nantinya akan menjadi prototype. Listriknya pun tidak akan dikomersilkan, hanya akan menjadi konsumsi kawasan Puspiptek,” kata Suparman.
Saat ini, pihaknya terus memperisapkan pembangunan. Pihak konsultan yang menjadi pemenang, diakuinya berasal dari Jerman. “Mudah-mudahan, tahun 2020 sudah bisa beroperasi,” Suparman menambahkan.
Ia mengaku, PLTN mini yang dibangun itu bakal menghasilkan 10 mega wat termal. Jika diubah atau dikonvesrikan ke listrik menjadi sepertiganya, yakni mencapai 3,5 mega wat atau 3,5 juta wat.
“Jumlahnya memang sedikit, untuk menyuplai listrik kawasan Puspiptek pun masih kurang,” tambahnya.
Jika prototype ini sukses, ia mengaku PLTN bakal mencukupi kebutuhan listrik di Indonesia. “Ini (PLTN mini) juga untuk memperkuat penerimaan masyarakat akan perlu dan pentingnya energi nuklir,” kata dia.(one)