Menarik, Fraksi Teras Angkat Tema Diskusi “Menggali Peran Komunitas dalam Membangun Ekonomi Kreatif”

Palapanews.com – Fraksi Teras kembali menggelar kegiatan diskusi sebagai solusi movement. Mengangkat tema: “Andil Komunitas dalam Membangun Ekonomi Kreatif” diskusi berlangsung menarik dan membuka wawasan peserta yang hadir di Mal Bale Kota, Kota Tangerang pada Kamis (25/01/2024).

Hadir lima narasumber masing-masing; Anggota DPRD Kota Tangerang Andri S. Permana, Akademisi Universitas Buddhi Dharma Alfian Pratama, pelaku komunitas taman potret (Kotret) Dennys, influencer peranakan Tionghoa Elsa Novia Sena, dan Iman Maulana dari Rumah Muda Indonesia.

Pada acara yang dipandu oleh mederator Ryandi Zahdomo, reporter media Jawa Pos diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan, mahasiswa, pemuda Kota Tangerang serta para komunitas Jurnalis di Kota Tangerang. Moderator mengawali diskusi dengan menggali informasi apa harapan dari pelaku komunitas dan sejauh mana peran mereka dalam membangun ekonomi kreatif di Kota Tangerang.

“Kotret sendiri berdiri sejak 2015 lalu bersamaan dengan diresmikannya Taman Potret oleh Wali Kota Tangerang kala itu. Kami kerap melakukan kegiatan edukasi ilmu foto, video, menulis bahkan hingga kegiatan sosial,” ujar Dennys.

Hal senada juga diungkapkan oleh Iman Maulana dari Rumah Muda Indonesia yang konsisten menyelenggarakan kegiatan kepemudaan di Kota Tangerang didukung maupun tidak didukung oleh pemerintah.

“Kami terus berkegiatan, sudah banyak yang kami gelar bersama-sama, baik dengan pemerintah Kota Tangerang maupun mandiri. Kami tidak ingin tergantung dengan pemerintah. Dalam waktu dekat kami juga akan mengadakan kegiatan sosial bersama anak yatim,” ujarnya.

Elsa pun mengutarakan hal serupa bahwa di Kota Tangerang dengan keragaman komunitas yang ada bisa saling mendukung. Saat ini dirinya sebagai influencer Tionghoa mengakui banyak mendapat sambutan positif dari khalayak luas dan kontennya di instagram banyak disambut baik menjadi media informasi yang mencerahkan.

Sementara Alfian memberikan tanggapan, bahwa komunitas di Kota Tangerang memang seyogyanya para pelaku komunitas dengan berbagai keterbatasannya terus mampu tumbuh berkarya. “Hidup itu sementara, tapi karya akan terus abadi,” ujar Alfian.

Andri S. Permana, anggota dewan dari PDI Perjuangan menyatakan, komunitas jangan berpangku tangan menunggu uluran tangan pemerintah. Namun ciptakan secara mandiri ekosistem yang bisa saling mendukung diantara pelaku komunitas di Kota Tangerang.

“Menurut saya sekarang sudah lengkap ya, ada komunitas fotografi, pemuda bahkan juga soal Tionghoa di Kota Tangerang, ini sudah baik. Jangan menunggu pemerintah, bergerak saja karena komunitas itu berbasis gerakan bukan berbasis administrasi,” pesan Andri.

Ia pun memberi pandangan luas bahwa tidak perlu juga komunitas kemudian meminta anggaran dari pemerintah atau mendorong adanya struktural yang mengatur tentang komunitas di Kota Tangerang. Hal tersebut ia nilai justru akan membelenggu komunitas sendiri, karena akan terbatas ruang geraknya.

“Terus bergerak dan lakukan yang terbaik,” pungkasnya. (bd)

Komentar Anda

comments