Pentingnya Portofolio Data Science untuk Pemula Non IT

Palapanews.com  – Belajar data science saja tidak cukup untuk memulai karir di bidang data. Kemampuan data science juga harus dibarengi dengan portofolio yang outstanding. Apalagi untuk pemula non IT, portofolio data berperan penting dalam branding diri dan membangun karir.

Untuk membantu talenta data dalam membangun portofolio yang menarik, https://dqlab.id/.memberikan pengarahan melalui data mentoring dengan pembicara Arya Andhika selaku Head of Strategic & Improvement Management di Tower Bersama Group. Pada kesempatan ini, Arya memberikan tips membangun portofolio data sekaligus sharing tentang portofolio. Acara ini diadakan secara daring pada Kamis, 3 Februari 2022.

Pada kesempatan ini, Arya memberikan tips membangun portofolio data sekaligus sharing tentang portofolio. Acara ini diadakan secara daring pada Kamis, 3 Februari 2022. Portofolio data adalah kumpulan hasil karya atau pencapaian yang menunjukkan pengembangan diri.

Menurut Arya portofolio itu penting karena portofolio data dapat digunakan untuk menunjukkan ketertarikan dalam bidang data dan skill yang dimiliki, serta kemampuan dalam mengatasi masalah, berkomunikasi non-verbal, berkolaborasi dalam project. Bagi Arya, portofolio menjadi sarana dalam mendapatkan feedback dan membangun relasi.

Portofolio data berisikan pembuktian bahwa kamu memiliki pengalaman dalam mengerjakan suatu proyek yang telah diberikan oleh tempat kursus atau kampus. First impression, perusahaan akan mengukur kemampuan data science kamu dari kinerja dalam portofolio.

Baca juga: Kuasai Ilmu Data Science dengan 4 Langkah Mudah Bersama DQLab UMN

Arya memberikan beberapa unsur yang perlu dicantumkan di portofolio data, ada penjelasan project, proses pembuatan project, kemampuan visualisasi data dan kemampuan dalam membaca tren. Tools yang bisa digunakan untuk membuat portofolio adalah Rpubs yang bisa diakses free dan shinnyapps.io yang bisa diakses secara freemium.

“Fokuskan portofolio data yang memang relevan dengan perusahaan yang akan dilamar. Jangan lupa selalu mengupdate portofolio,” ujar Arya.

Selain portofolio, Arya juga memberikan tips menyusun CV. Ada beberapa point yang diberikan Arya, yakni buat CV secara singkat, padat dan jelas, kemudian tambahkan profil Linkedin, tunjukkan pengalaman dan skill yang relevan dengan perusahaan yang akan dilamar dan sesuaikan CV dengan posisi yang diinginkan, serta cantumkan portofolio data dengan penjelasan singkat.

Selain itu, dalam menulis CV, tuliskan informasi yang valid, sertakan cover letter jika diperlukan, gunakan bahasa yang baik dan minta pendapat orang lain sebagai masukan. “Untuk fresh graduate dan belum atau minim pengalaman kerja, optimalkan CV dengan menonjolkan portofolio,” ucap Arya.

Belakangan ini, CV ATS Friendly banyak diperbincangkan. Sebelumnya, Applicant Tracking System (ATS) adalah sebuah software yang berfungsi untuk memilah lamaran pekerjaan, agar sesuai dengan kriteria perusahaan. Software ini berbasis sistem, sehingga jika ingin lolos penyaringan maka harus sesuai dengan kriteria sistem perusahaan. Biasanya sistem ini digunakan perusahaan yang menggunakan Linkedin Jobs atau Jobstreet dan yang memiliki ribuan peminat.

Ada beberapa tips yang diberikan Aryo untuk membuat CV ATS Friendly. Tipsnya adalah menggunakan tipe file .doc atau .docx, jangan meletakkan informasi penting di header atau footer, gunakan keyword skill sesuai dengan yang dibutuhkan, hindari menggunakan gambar, chart atau grafik, gunakan bullet points, terapkan clean resume design dengan clear hierarchy.

Selain harus membuat portofolio dan CV yang outstanding, seorang talenta data juga harus sukses memikat recruiter saat interview. Aryo memberikan beberapa tips menjalani pre interview, mulai dari persiapan interview hingga pasca interview. Sebelum interview, kenali PIC atau user yang akan mewawancarai dan pahami tentang posisi yang dilamar. Ketika interview, usahakan jawab pertanyaan dengan lugas dan jujur.

Baca juga : Bingung Belajar Data Science Dimana? DQLab Jawabannya!

Selain itu, gunakan teknik STAR dalam menjawab pertanyaan dan gunakan kesempatan bertanya sebaik mungkin. Sesudah mengakhiri interview, ucapkan terima kasih secara langsung maupun melalui email, atas kesempatan yang diberikan.

Teknik STAR adalah kepanjangan dari Situation, Task, Action dan Result. Teknik ini biasa digunakan recruiter untuk mendapatkan data dari pelamar. Pakai teknik ini ketika recruiter bertanya mengenai cara penyelesaian project yang ada di portofolio. Situation, berarti ceritakan situasi atau latar belakang pembuatan project tersebut. Task, artinya jelaskan project yang dibuat, peran kamu dalam project tersebut dan tantangan apa yang kamu hadapi. Action, jelaskan langkah yang dilakukan dalam menghadapi masalah. Results, jelaskan hasil yang dicapai, dampak dan feedback orang lain terhadap project kamu.

Menurut Aryo, ketika berkarir sebagai praktisi data kamu harus bisa managing self, managing task dan managing people. Sebagai kata-kata penutup, Aryo memberikan kutipan “This is the end of my presentation, and the beginning of your journey”.

Portofolio menjadi salah satu senjata memulai karir bagi pemula non IT. Buatlah portofolio datamu outstanding, dengan menerapkan tips-tips dari Aryo dan coba mengerjakan project di https://dqlab.id/. (red)

Komentar Anda

comments