Apa itu Penyakit Skizofrenia yang Diidap Pria Mengaku Teroris di Serpong?

Palapanews.com- Kasus pria bernama Ahmad Sahrudin yang menolak ditilang petugas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) dan berteriak mengaku dirinya teroris sempat membuat heboh. Belakangan, ternyata Ahmad Sahdurin menderita penyakit gangguan kejiwaan Skizofernia Paranoid.

Apa sih penyakit Skizofrenia itu? Skizofrenia adalah penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir. Orang dengan skizofrenia tidak bisa membedakan mana khayalan dan kenyataan. Itu sebabnya masyarakat Indonesia sering menyebut skizofrenia dengan “gila”. Penyakit ini juga menyebabkan pengidapnya tidak memiliki kemampuan untuk berpikir, mengingat, ataupun memahami masalah tertentu.

Sedangkan Skizofrenia Paranoid yang diderita Ahmad Sahrudin merupakan jenis skizofrenia yang paling sering ditemukan di tengah masyarakat. Gejala paling khas dari skizofrenia paranoid adalah delusi (waham) dan halusinasi. Itulah sebabnya, orang dengan skizofrenia paranoid cenderung mendengar suara-suara di dalam pikiran mereka dan melihat sesuatu yang tidak nyata.

Tidak hanya itu, orang yang memiliki skizofrenia paranoid juga sering menunjukkan perilaku kacau yang menyebabkan diri mereka tidak dapat mengendalikan perilakunya. Akibatnya, pengidap skizofrenia paranoid sering berperilaku tidak pantas, sulit mengendalikan emosi, hasrat, serta keinginannya.

Secara umum, skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis yang membutuhkan pengobatan berkepanjangan untuk meringankan gejalanya.

Seberapa umumkah penyakit skizofrenia?

Seperti dikutip dari Hellosehat, sebanyak 1 dari 100 orang, atau sekitar 1 persen populasi dunia, terkena penyakit ini. Skizofrenia adalah penyakit yang dapat dialami oleh pria dan wanita dari rentang usia 16-30 tahun.. Namun dalam banyak kasus, penyakit ini lebih sering dialami oleh pasien pria daripada wanita.

Tanda-tanda & gejala
Apa saja ciri dan gejala skizofrenia?

Gejala skizofrenia pada dasarnya bervariasi berdasarkan jenis dan tingkat keparahannya. Meski begitu, ada beberapa gejala yang paling khas di antaranya:

  1. Halusinasi. Orang yang terkena skizofrenia paranoid sering mendengar, melihat, mencium, atau merasakan hal-hal yang tidak nyata. Paling sering mereka mendengar suara yang jelas dari orang yang dikenal ataupun orang yang tidak dikenal. Suara ini mungkin akan memberi tahu penderita untuk melakukan sesuatu yang membuatnya tidak nyaman, seperti bunuh diri atau membunuh orang lain.
  2. Delusi. Orang dengan skizofrenia paranoid juga mungkin memiliki keyakinan kuat akan suatu hal yang salah, misalnya merasa orang lain ingin mencelakakan atau membunuh dirinya. Gejala skizofrenia yang satu ini akan berdampak langsung pada perilaku pengidapnya.
  3. Pikiran kacau dan ucapan membingungkan. Orang dengan kondisi ini sering kesulitan untuk mengatur pikiran mereka. Mereka mungkin tidak memahami apa yang Anda bicarakan saat Anda mengajaknya berbicara. Tidak hanya itu, ketika mereka berbicara, mereka sering mengeluarkan ucapan yang tidak masuk akan dan terdengar membingkungkan.
  4. Sulit konsentrasi. Pikiran yang carut marut membuat orang dengan kondisi ini kesulitan untuk berkonsetrasi atau fokus pada satu hal.
  5. Gerakan berbeda. Beberapa orang dengan kondisi ini sering nampak gelisah. Sering kali mereka melakukan gerakan yang sama berulang kali. Meski begitu, terkadang mereka dapat juga diam selama berjam-jam (katatonik).

Gejala skizofrenia lainnya juga dapat meliputi:

  • Kurangnya minat pada hal-hal yang dulunya sangat disukai.
  • Tidak peduli terhadap kebersihan dan penampilan diri.
  • Penarikan diri dari lingkungan sosial, seperti teman dan keluarga.
  • Kesulitan tidur atau pola tidur yang berubah.
  • Sangat sensitif dan memiliki suasana hati yang tertekan.
  • Tidak responsif terhadap lingkungan sekitar
  • Kurang motivasi dalam menjalani hidup, termasuk untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
  • Konflik pada pikiran, sulit membuat keputusan
  • Kesulitan untuk mengekspresikan dan memperlihatkan emosi
  • Ketakutan akan tempat umum yang ramai
  • Paranoia, seperti kecemasan berlebihan, percaya dirinya mempunyai kemampuan khusus atau mengidap penyakit tertentu yang sebenarnya tidak ada pada dirinya.

Gejala di atas terkadang sulit dikenali karena biasanya umum terjadi pada remaja. Akibatnya, banyak orang menganggap jika gejala tersebut adalah hal yang lumrah sebagai fase remaja. Pada pria, gejala penyakit ini biasanya dimulai pada awal puberitas hingga pertengah usia 20-an. Sementara pada wanita, gejala biasanya dimulai pada akhir usia 20-an. Anak-anak dan lansia di atas 45 tahun jarang memiliki kondisi ini.

Kemungkinan ada beberapa tanda dan gejala skizofrenia yang tidak disertakan di atas. Apabila Anda memiliki kekhawatiran tentang gejala skizofrenia, segera konsultasikanlah ke dokter Anda. (hs/one)

Komentar Anda

comments