Palapanews.com- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyoroti adanya 10 paket proyek milik pemerintah daerah setempat yang tak laku dilelang. Jika tak ditangani serius, persoalan ini bakal berdampak pada Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) yang kembali membengkak.
“Tentu ini harus ada evaluasi serius, kenapa bisa tidak laku dilelang. Harus diketahui penyebabnya dan terpenting harus dilelang ulang segera,” kata Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tangsel, Tarmizi.
Jika tak dievaluasi dan ditangani serius, maka menurut Tarmizi bakal terjadi lagi proyek mangkrak di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini.
“Jangan sampai ada lagi cerita gedung mangkrak di Tangsel. Jadi kami minta ini ditanggapi dengan serius. Secepatnha harus dilakukan lelang ulang,” ungkapnya.
Bahkan menurut Tarmizi, rasanya tidak mungkin ada proyek lelang yang sepi peminat atau tidak laku.
“Karena secara baku, harga satuan di Kota Tangsel cukup tinggi seharunya banyak kontraktor berminat untuk mengerjakan proyek di Kota Tangsel,” tandasnya.
Diberitakan, Kepala Unit Layanam Pengadaam (ULP) Kota Tangsel, Wahyudi Leksono mengatakan ada 10 paket dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018 Kota Tangsel yang tak laku pada lelang tahap pertama.
“Hampir satu miliar rupiah tiap paketnya, artinya ada 10 miliar rupiah yang tak diminati,” ujarnya. (jok)