Palapanews.com- Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar sidang kabinet paripurna yang membahas tentang ketersediaan anggaran dan pagu indikatif serta prioritas nasional tahun 2019 di Istana Negara, Senin (9/4/2018).
Dalam pengantarnya, Jokowi -sapaan Joko Widodo- menegaskan kepada jajarannya untuk lebih fokus dan memprioritaskan alokasi anggaran APBN untuk hal-hal yang bersifat strategis. Apalagi APBN hanya memiliki kontribusi sekitar 15 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
“Oleh karena itu, alokasi anggaran APBN harus betul-betul fokus dan diprioritaskan untuk hal-hal yang strategis,” ucap Presiden.
Selama 3,5 tahun ini, pemerintah memfokuskan pada pembangunan infrastruktur, bahkan alokasi anggaran untuk infrastruktur meningkat secara signifikan dari sekitar Rp170 Triliun di akhir tahun 2014 menjadi sekitar Rp370 Triliun di tahun 2017.
Peningkatan anggaran infrastruktur selama 3,5 tahun ini dapat dirasakan dengan betapa masifnya pembangunan di bidang infrakstruktur. “Baik berupa jalan, pelabuhan, jalan tol, jalur kereta api, airport, dan lainnya,” kata Jokowi.
Setelah pembangunan infrastruktur yang menjadi tahapan besar pertama, kini kita bersiap memasuki tahapan besar kedua yaitu investasi di bidang sumber daya manusia (SDM).
Terkait hal tersebut, ia meminta agar program-program yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia mulai disiapkan, didukung, dan ditopang dengan baik.
“Saya tidak ingin nanti hanya ada tambahan anggaran tetapi tidak kelihatan masif, tidak kelihatan ada perubahan pergeserannya. Oleh sebab itu setiap kementerian harus betul-betul menyusun programnya,” tandasnya. (hms/one)