Palapanews.com- Menurunnya debit air Sungai Cisadane yang menjadi pusat bahan baku air bersih bagi masyarakat akibat pembangunan pondasi Jembatan Dadang Suprapto tidak menganggu pelayanan produksi air bersih PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.
Kepala Cabang Produksi 1 PDAM Tirta Benteng, Toto Sugiharta mengatakan, pada akhir Februari lalu pihaknya diundang oleh Balai PSDA Sungai Cidurian Cisadane bersama beberapa pihak terkait membahas penurunan muka air sungai Cisadane.
Dalam rapat tersebut disepakati muka penurunan air sungai Cisadane berada di angka 11,50 meter dari angka normal 12,45 meter atau terjadi penurunan sebesar 95 cm.
“Kami diinformasikan terkait pembangunan pondasi jembatan di Dadang Suprapto, disarankan oleh Balai Besar Wilayah sungai dalam pekerjaan tersebut harus dibawah permukaan air,”ujar Toto di ruang kerjanya, Kamis (6/4/).
Dikatakan Toto, level penurunan muka air tersebut berlaku saat muka air normal, tapi pada saat muka air banjir maka diberlakukan penurunan sesuai dengan Standar Operational Procedur (SOP)buka tutup bendung pasar baru yang selama ini dilaksanakan.
“Dalam seminggu, penurunan muka air sungai 11,50 meter berlaku tiga hari, sementara empat harinya normal di angka 12.45 meter jadi dalam seminggu penurunannya hanya tiga hari,”ungkapnya.
Lanjutnya meskipun terdapat penurunan muka air namun angka 11,50 meter masih dalam batas aman dalam produksi air PDAM dan dipastikan tidak mengganggu pelayanan kepada masyarakat.
“Penurunan pun tidak setiap hari, jadi tidak ada gangguan air ke intake,”tandasnya.
Diketahui air sungai cisadane menjadi sumber produksi air bagi PDAM Tirta Benteng,PDAM TKR,Aetra,serta sumber air bagi pertanian yang ad di wilayah Kabupaten Tangerang. (Bwo)