Kentalnya Silaturahmi Komunitas Pandan Kita

Malam silaturahmi komunitas pandan kita di Pamulang. (fit)
Malam silaturahmi komunitas pandan kita di Pamulang. (fit)

Palapanews- Sore itu, pelataran kios batu akik Blok T1/5, Pasar Kita, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dipadati puluhan orang yang ditangannya penuh dengan cincin ukuran besar.

Pernak pernik Betawi melekat cantik sebagai seragam sebagian orang. Hidangan bir pletok, ragam gorengan, piscok, bolu serta brownis menjadi penawar lapar sore itu.

Gelaran tikar menjadi saksi bisu eratnya silaturahmi, yang dibalut sempurna dengan canda tawa penuh keakraban. Ya, malam itu adalah malam keakraban silaturahmi dan halal bi halal Komunitas Pandan Kita.

Ketua Komunitas Pandan Kita, Putra menerangkan Komunitas batu akik pandan kita adalah wadah persaudaraan bagi masyarakat yang ingin melestarikan batu akik pandan dan budaya betawi sebagai cagar budaya yang harus di tonjolkan di Tangsel.

“Batu akik pandan merupakan salah satu ciri budaya betawi yang harus di lestarikan keberadaannya,” kata pria ramah ini kepada palapanews.com.

Dalam kesempatan itu juga, Putra berwacana untuk mendirikan galeri fashion Betawi seperti celana pangsi, kopel dan lain sebagainya yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kebudayaan yang ada di Tangsel ini.

“Saya ingin membuat galeri khusus pernak pernik betawi disini. Yang tujuannya agar masyarakat yang ingin memiliki aksesosis betawi tak perlu jauh-jauh mencarinya hingga ke Jakarta,” terangnya.

Melebur dalam komunitas itu, tak terasa waktu berjalan begitu cepat, hingga alunan lagu midley Pandan Kita dibawakan langsung oleh penciptanya, Datuk yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komunitas Pandan Kita.

Menggunakan gitar kecil, suara merdu yang diikuti seluruh anggota yang hadir, dari anak-anak hingga orang dewasa, membuat suasana menjadi tambah meriah.

Ada beberapa judul lagu spesial yang dbawakan seperti, pandan kita, yang bersisik bukan ikan aje, pandan legenda, serta salam persaudaraan pandan kita.

“Lagu-lagu yang dinyanyikan merupakan apresiasi keakraban dan kekeluargaan yang di terapkan di Pandan Kita. Apapun profesinya, di sini kita adalah keluarga,” kata Datuk sembari nyeruput bir pletok dingin.

Acara tak selesai sampai disitu saja, usai lantunan lagu-lagu merdu versi Datuk, acara lelangpun dimulai. Lelang apa?

Lelang batu akikpun dimulai, suasana menjadi riuh rendah dengan tawar menawar. Bayangkan saja, batu-batu akik yang berharga mahal, pada lelang itu Cuma dibandrol Rp100 hingga Rp300 ribuan. Dari liontin, ragam bentuk cincin menjadi primadona rebutan.

“Setiap kumpul-kumpul, pasti ada acara lelangnya. Yang bertujuan agar seluruh anggota Pandan Kita memiliki batu pandan tanpa harus mahal,” papar Datuk.

Komunitas Pandan Kita adalah wadah silaturahmi bagi para pecinta batu pandan. Ada yang berminat untuk memiliki batu batu koleksi mereka? Silahkan bergabung pada malam silaturahmi, untuk dapat memiliki koleksi pandan sebagai ciri Betawi. (fit)

Komentar Anda

comments