Palapa News- Walikota Tangerang Arief R Wismanyah tetap menolak keras renacana penutupan Pintu M1 secara permanen. hal itu karena akses untuk mengurangi kemacetan belum dibangun. Menurut Arief penutupan tersebut hanya memindahkan kemacetan ke Kota Tangerang saja.
âKita sudah beberapa kali rapat dengan pihak AP II di Sekretariat Wapres, dari rapat itu disetujui sebelum menutup Pintu M1, Kementerian PU akan membangun penambahan Jembatan Rawa Bokor dan percepatan Tol Kunciran-Bandara sebagai akses alternatif. Tapi pembangunan belum, malah ditutup duluan,â ketusnya.
Arief juga menambahkan penutupan tersebut tetap akan menimbulkan kemacetan. Untuk masuk ke jalur Perimeter Selatan, kendaraan tetap harus memutar jauh melalui Jalan Marsekal Suryadarma dan jembatan depan Pintu M1. Akibatnya kemacetan terjadi di Jalan Marsekal Suryadarma.
âJalur ini menambah jarak menjadi 14 km untuk menuju Bandara, sementara kalau jalur biasa hanya 6 km, artinya ada penambahan 8 Km. Kita pernah menawarkan untuk membuka jalur dengan memotong Perimeter Selatan dihubungkan dengan Jalan Pembangunan III, tapi tidak ditanggapi,â katanya
Terkait tujuan penutupan M1 dalam rangka pembangunan jalur kereta api bandara, Arief menilai rencana tersebut belum jelas. Sampai saat ini belum diketahui jalurnya dan belum dilakukan pembebasan lahan.
âIni yang jadi pertanyaan, rencana pembangunan jalur kan masih sosialisasi, tapi lahan belum dibebaskan satu meter pun,â ujarnya.
Arief menilai penutupan M1 itu hanya untuk menguji coba rute karantina. Untuk itu, pihaknya akan memerintahkan Dishub untuk melakukan kajian terkait rute tersebut. Jika hasilnya tetap macet, pihaknya akan meminta untuk menunda penutupan Pintu M1 oleh PT Angkasa Pura 2 selaku pengelola bandara.
âDampak Pengembangan bandara harus bisa diselesaikan dengan solusi, bukan menggeser macetnya ke Kota Tangerang,â katanya.(er)