Palapanews.com – Ratusan anak dengan antusias mengikuti pertunjukan teater edukatif “Murka Sang Caah Laut”. Melalui pendekatan seni pertunjukan inovatif ini, berhasil memperkenalkan konsep mitigasi bencana tsunami kepada murid SDN 2 Situregen, Lebak Selatan, Banten.
Sebanyak 128 murid beserta 7 guru SDN 2 Situregen, 12 relawan DESTANA, dan 6 orang tua murid, menunjukkan antusiasme tinggi komunitas lokal terhadap inovasi pendidikan mitigasi bencana. Acara hasil kolaborasi Lintas Institusi ini, berlangsung pada 26-27 Mei 2025 dan merupakan puncak dari program Generasi Mitigasi Bencana (GEMINA).
Pihak yang terlibat terdiri dari Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) melalui Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi MBKM Humanity Project Batch VI UMN serta menggandeng Relawan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Situregen.
BACA JUGA : GMLS Gelar Pelatihan Guru Pahlawan Siaga Bencana di Desa Situregen Lebak
Adapun alur cerita yang mengedukasi “Murka Sang Caah Laut” mengisahkan kebangkitan monster tsunami yang dikenal dalam bahasa Sunda sebagai “caah laut” (banjir laut). Melalui petualangan empat siswa yang diselamatkan oleh karakter SIGEMI (peta ajaib), pertunjukan ini mengajarkan: – Ciri-ciri datangnya tsunami – Langkah-langkah penyelamatan diri – Persiapan menghadapi bencana alam.
Partisipasi aktif pertunjukan melibatkan 14 pemeran terdiri dari: – 4 mahasiswa UMN: Sandya Pradayan, Sidra Shabirah, Dylan Ervian, Yvest Tanno – 8 siswa SDN 2 Situregen: Sela Aulia, Dio Arka, Rahmi Barokatul, Siti Aisah, Sofhwatun Nadia, Tatang Hidayat, Raihan, Dzikro Aufar – 2 relawan DESTANA: Deni Apriatna, Resti Agustini.
Respon positif dari Tuti Ahyanah, guru SDN 2 Situregen, menyatakan,”Seni pertunjukan yang baru saja diadakan hari ini menunjukkan kalau teater sangat efektif sebagai cara belajar.” Sementara salah seorang relawan DESTANA, menambahkan, bahwa melalui pertunjukan ini, anak-anak jadi lebih paham, fokus, dan melihat pendidikan sebagai sesuatu yang menghibur.
“Edukasi dapat menerapkan pendekatan audio-visual seperti media sosial agar anak-anak melihat edukasi sebagai sesuatu yang menyenangkan,” ucap Kezia Margaretha Chandra, Sutradara pertunjukan menyampaikan harapannya.
BACA JUGA : Sobat Siaga Tsunami Edukasi Mitigasi Bencana Bagi Murid SDN di Situregen
Tentang Gugus Mitigasi Lebak Selatan
Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang mitigasi bencana sebagai bentuk kemanusiaan di daerah Lebak Selatan, Banten.
Didirikan pada tahun 2020, GMLS hadir sebagai wujud kepedulian masyarakat lokal terhadap ancaman bencana alam, khususnya tsunami. Dengan visi “Masyarakat Lebak Selatan yang Siaga dan Tangguh Menghadapi Potensi Bencana Alam, GMLS melaksanakan berbagai kegiatan berkaitan dengan program Tsunami Ready dan Community Resilience.
Hingga saat ini, GMLS telah mencatat berbagai pencapaian, salah satunya membantu Desa Panggarangan meraih status “Tsunami Ready Community” dari IOC-UNESCO, dan menjadi pionir dalam upaya membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana di wilayah Banten. Untuk informasi lebih lanjut, mohon kunjungi www.gmls.org atau @gugusmitigasibaksel. (rls/bd)