Turut Lestarikan Budaya dan Peningkatan Pariwisata, Yayasan Kawan Lama Luncurkan Progra Merajut Asa Sumba

Palapanews.com – Yayasan Kawan Lama meluncurkan program Merajut Asa Sumba. Program resmi diluncurkan pada Desember 2024 di Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya Sumba di Tambolaka, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

Tasya Widya Krisnadi, Ketua Pengurus Yayasan Kawan Lama menyatakan, Sumba dipilih sebagai lokasi program Merajut Asa karena memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, mulai dari seni tradisional, tarian, hingga kain tenun yang merupakan bagian integral dari warisan budaya nasional.

Melalui program ini, diharapkan dapat membantu masyarakat Sumba dalam mengembangkan dan melestarikan budaya mereka, serta memberdayakan mereka untuk mengoptimalkan potensi daerah.

ā€œKami percaya bahwa melalui Merajut Asa Sumba, Yayasan Kawan Lama dapat memberikan kontribusi yang nyata dan berdampak positif bagi masyarakat dan budaya Sumba,ā€ ucap Tasya.

Program yang akan berjalan selama tiga tahun ke depan ini dirancang sebagai langkah strategis dalam menjaga kebudayaan lokal dan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Sumba.

Tidak hanya berfokus pada renovasi museum kain dan artefak, Merajut Asa Sumba juga mempersiapkan Rumah Budaya untuk menjadi salah satu destinasi wisata yang dapat memperkenalkan kekayaan budaya Sumba kepada masyarakat luas.

Dalam perjalanannya, program ini akan dimulai dengan memperkuat empat pilar utama di tahun pertama, yaitu seni budaya, sosial, pendidikan, dan kesehatan. Di bidang seni budaya, peremajaan museum kain dan artefak menjadi prioritas untuk menjaga kelestarian warisan budaya Sumba.

Proses ini mencakup pemeliharaan dan penyajian ulang koleksi kain tenun dan artefak bersejarah agar dapat dinikmati dengan lebih baik oleh pengunjung. Dengan tampilan yang lebih terstruktur dan informatif, museum ini diharapkan dapat menjadi pusat edukasi dan apresiasi budaya, sekaligus meningkatkan daya tarik wisata di Sumba.

Selanjutnya, di bidang sosial dan pendidikan, pengelola Rumah Budaya akan dibekali dengan pelatihan bahasa Indonesia dan Inggris sekaligus pemahaman budaya yang lebih mendalam. Upaya ini bertujuan untuk memperhalus keterampilan komunikasi mereka, sehingga dapat menjalin interaksi yang lebih baik dengan wisatawan dan memperkenalkan budaya Sumba secara lebih luas dan bermakna.

Lebih jauh lagi, di sektor kesehatan, program ini akan menjalankan inisiatif pemberian obat cacing kepada masyarakat setempat. Langkah ini diambil untuk mendukung kesehatan dasar dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dengan harapan dapat mendorong kesejahteraan jangka panjang.

Setelah fondasi empat pilar tersebut diperkuat di tahun pertama, program Merajut Asa Sumba akan melanjutkan upayanya dengan berbagai inisiatif berkelanjutan untuk mendukung pemberdayaan komunitas lokal. Fokus akan diberikan pada pengembangan keterampilan para penenun melalui pelatihan intensif, peningkatan kualitas produk, serta penguatan manajemen usaha yang diharapkan akan meningkatkan daya saing dan nilai jual hasil tenun Sumba.

Melalui program Merajut Asa Sumba, yayasan bertujuan untuk menciptakan peluang baru yang memungkinkan masyarakat setempat untuk tumbuh dan berkembang, baik dari segi ekonomi, keterampilan, maupun pengetahuan. Di sisi lain, program ini juga berfokus pada pelestarian kekayaan budaya Sumba, yang sangat unik dan berharga, agar tetap terjaga di tengah arus modernisasi yang semakin pesat.

ā€œProgram Merajut Asa Sumba adalah sebuah pengingat akan pentingnya kita menjaga keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian. Mari kita jadikan program ini sebagai inspirasi untuk terus berbuat baik, melayani masyarakat dan menciptakan perubahan yang positif.ā€ tutup Ir. Yohanes Oktovianus, MM., PJ Bupati. (rls/bd)

Komentar Anda

comments