Soal Angka Putus Sekolah di Kota Tangerang, 3 Paslon Kepala Daerah punya Mimpi untuk Menuntaskan

Palapanews.com Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tangerang menggelar Debat Kandidat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang dengan tema ‘Pembangunan Sumber Daya Manusia khususnya Pemdua & Mahasiswa untuk Kota Tangerang Unggul.

Debat kandidat yang berlokasi di Gedung Pemuda Kota Tangerang, Jalan A.Damiati, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang ini dihadiri oleh para pasangan calon kepala daerah yakni Faldo-Fadhlin, Amarullah-Bonnie, dan Sachrudin-Maryono, Jumat, 1 November 2024.

Untuk menggali potensi dari visi-misi para pasangan calon (Paslon) untuk Kota Tangerang lima tahun kedepan, para panelis pun melontarkan berbagai macam pertanyaan yang berhubungan langsung untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Salah satunya adalah Ahmad Syailendra yang memberikan pertanyaan bagaimana cara untuk mencegah angka putus sekolah yang terjadi disetiap jenjang dari SD hingga perguruan tinggi. Sebab, ucap Syailendra, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) angka putus sekolah pada tingkatan SD sebesar 99,34 persen, SMP sebesar 83,75 persen, SMA sebesar 64, 71 persen, dan perguruan tinggi sebesar 27,76 persen.

Pasangan calon nomor urut 1, Faldo-Fadhlin menyampaikan, untuk mencegah terjadinya angka putus sekolah, maka ketersediaan fasilitas sekolah dan lembaga harus disediakan karena ini sangat penting, seperti stok sekolah negeri dan swasta serta menghadapi tantangan zonasi.

“Kita harus memprioritaskan keberadaan fasilitas sekolah dan lembaga, sehingga kita bisa memastikan jika sekolah itu ada untuk dapat dinikmati oleh masyarakat,” ungkap Faldo-Fadhlin.

Pria berusia 34 tahun tersebut juga menegaskan, harus ada berkepihakan Pemerintah Kota Tangerang terhadap masyarakat pra sejahtera atau masyarakat miskin, sehingga para generasi penerus ini bisa menikmati fasilitas pendidikan dengan baik.

“Bagi masyarakat pra sejahtera yang masuk ke sekolah negeri tidak perlu lagi diadu berdasarkan nilai. Kami berpihak kepada masyarakat yang tidak mampu, dan anak-anak mereka pasti akan masuk sekolah negeri,” paparnya.

Pasangan Amarullah-Bonnie pun memberikan penjelasan, jika masyarakat Kota Tangerang harus terhindar dari putus sekolah, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Kita akan memberikan beasiswa kepada masyarakat agar dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi serta menambah anggaran 20 persen di luar gaji guru.” ungkap Amarullah secara singkat.

Sementara itu, Sachrudin-Maryono menerangkan, untuk mencegah angka putus sekolah di Kota Tangerang tentunya semua pihak harus hadir untuk mendukung program pendidikan. Sebab, Pemerintah Kota Tangerang tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada dukungan dari masyarakat.

“Kami sangat membutuhkan masyarakat, berikan informasi jika ada anak-anak yang putus sekolah. Langkah ini dilakukan untuk mendata dan mencari solusi agar anak-anak ini bisa menikmati pendidikan dengan layak,” ungkap Sachrudin seraya menambahkan, banyak faktor yang mengakibatkan angka putus sekolah terjadi, salah satunya tentang perekonomian.

“Jika Sachrudin-Maryono diberikan amanah menjadi pemimpin di Kota Tangerang tentunya anak-anak yang putus sekolah diprioritaskan agar bisa sekolah. Anak-anak Kota Tangerang harus sekolah,” pungkasnya.

“Kami juga akan bekerjasama dengan perguruan tinggi agar bisa memberikan beasiswa bagi masyarakat yang kurang mampu dan berprestasi. Dengan demikian sumber daya manusia Kota Tangerang semakin unggul,” jelas Maryono.(ydh)

Komentar Anda

comments