Telah Hadir Buku “I Do” Best-selling Karya Meilinda Sutanto

Palapanews.com – Buku “I Do” karya penulis Meilinda Sutanto diluncurkan pada Jum’at, 5 Juli 2024. Buku ini, sudah bisa didapatkan para pecinta buku di seluruh Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia.

Buku “I DO” merupakan karya kedua dari penulis best-selling Meilinda Sutanto, seorang terapis konstelasi keluarga yang buku pertamanya berjudul “Family Constellation” dicetak ulang sebanyak empat kali sepanjang tahun 2023.

Diterbitkan oleh Gramedia dan Elexmedia, buku ini bukan membahas tentang bagaimana menciptakan wedding seindah tema fairy tale, melainkan memandu pembacanya untuk mengenali dan memutus trauma turun-temurun yang berpotensi merusak hubungan.

Pernikahan zaman sekarang telah memasuki tren baru. Angkanya secara konsisten mengalami penurunan, perceraian kian meningkat, dan pemberitaan tentang KDRT seolah tiada ujungnya. Semua ini tak pelak membuat orang bertanya-tanya, apakah pernikahan seburuk itu?

“Tidak, jika itu dengan pasangan yang tepat dan hubungan yang sehat. Fenomena kegagalan rumah tangga sendiri, dalam ilmu family consteltation atau konstelasi keluarga, dipahami sebagai akibat tidak pulihnya pola rantai toksik yang diwariskan orang tua dan leluhur,” ungkap Meilinda.

6h060677Oleh karenanya, katanya, mengenali pasangan, keluarganya, dan histori diri sendiri sudah sepatutnya menjadi kewajiban sebelum memasuki hubungan jangka panjang.

Dengan metode konstelasi keluarga yang dapat mengidentifikasi masalah ke akar, temukan jalan untuk membangun, membina, dan mentransformasi hubungan berpasanganmu menjadi lebih sehat, intim, dan memuaskan.

“Tema relationship diangkat dalam buku kedua ini mengingat betapa pentingnya setiap pasangan untuk dapat menciptakan dan menjaga hubungan sehat sebagai fondasi kuat saat membangun dan membina rumah tangga,” tegas Meilinda lagi.

Menurutnya, fase penting yang tidak dapat dilewati begitu saja, dalih-dalih langsung menjajaki urusan parenting atau “yang penting anak” yang bisa berdampak negatif baik dalam perkembangan anak, maupun terhadap karir dan tingkat kepuasan dalam hidup.

Seiring dengan berjalannya waktu, cinta dan pernikahan berevolusi sesuai jaman. Ketika jaman dulu pernikahan dianggap sebagai sarana atau alat untuk bertahan hidup bagi seorang Perempuan, jaman sekarang pernikahan menjadi pilihan dan bukan keharusan. Disini pentingnya bagaimana kita bisa menavigasi perubahan yang terjadi dalam masyarakat ini karena makna kebahagian bagi setiap orang berbeda.

Menurut Meilinda buku karyanya ini cocok bagi siapapun yang mau mempersiapkan kehidupan bersama setelah mengikat janji pernikahan, bagi siapapun yang sedang dalam tahap berpacaran serius maupun tidak serius, dan bagi siapapun yang skeptis atau bahkan tidak percaya dengan pernikahan.

Atau bagi siapapun yang berniat untuk menjalin hubungan, tetapi terkendala waktu, tanggung jawab, atau trauma, atau telah bercerai dan ingin memulai kehidupan berpasangan lagi. Cocok juga bagi mereka yang telah menikah, tetapi merasa hubungan penuh perjuangan atau bahkan hambar.

“Diharapkan, mereka yang membaca buku “I DO” dapat lebih menyadari betapa pentingnya menciptakan kebahagiaan versi masing-masing. Ketika harus memilih untuk single, menikah, cerai, atau menikah lagi, pilihlah untuk Bahagia!” tandas Meilinda Sutanto. (bd)

Komentar Anda

comments