Bawa Poster dan Pengeras Suara, Ibnu Jandi Kritik Perumda Tirta Benteng dan PT TNG di Lobi Wali Kota

Palapanews.com- Kinerja dua badan usaha milik daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota Tangerang mendapat kritikan dari berbagai kalangan, salah satunya berasal dari Direktur Lembaga Kebijakan Publik, Ibnu Jandi.

Ibnu Jandi menyuarakan kritikan terhadap perusahaan plat merah ini dengan datang dan masuk ke kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang melalui teaterikal aksi unjuk rasa bersama istri tercintaya. Kritikan tersebut merupakan langkah dirinya untuk melakukan kontrol sosial agar pejabat yang menduduki kursi kekuasaan di BUMD tersebut dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada.

Pria yang akrab disapa bang Jandi ini datang dengan membawa poster dan alat pengeras suara di depan pintu masuk atau lobi Wali Kota Tangerang yang berlokasi di Jalan Satria Sudirman, Kelurahan Suka Asih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Kamis, 28 Maret 2024.

Ibnu memaparkan, jika kedua BUMD milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang itu terlihat lemah dalam pengelolaan manajemennya, khususnya bagi para petinggi BUMD tersebut yakni jajaran Direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Benteng serta PT. Tangerang Nusantara Global (TNG).

“Sekretaris Daerah (Sekda) harus berani dan bertanggungjawab atas lemahnya kinerja dari para petinggi di dua BUMD itu. Sekda harus melakukan reorientasi organisasi di Perumda Tirta Benteng,” tegas Ibnu Jandi.

Ibnu Jandi juga mengatakan, Perumda Tirta Benteng juga harus meningkatkan pelayanan untuk memperoleh pelanggan baru seperti melebarkan sayap di pusat perbelanjaan (mal) dan perusahaan baru. Selain untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat, Perumda Tirta Benteng juga harus meningkatkan layanan bisnisnya ke swasta.

“Jangan hanya dari warga saja, kembangin tuh ke pihak-pihak swasta agar ada nilai bisnis yang bisa diperoleh,” papar Jandi seraya menambahkan, buka lagi seleksi untuk Direktur Umum karena sudah menjadi keharusan karena jumlah pelanggan hampir menembus 100 ribu.

Satu lagi kata Jandi, Perumda Tirta Benteng juga harus menyelesaikan pembayaran utang ke Perumdam Tirta Kerta Raharja yang nilainya hampir Rp 22 miliar. Utang ini dilatarbelakangi karena adanya pembelian air curah dari Perumdam Tirta Kerta Raharja untuk memenuhi pelanggan Perumda Tirta Benteng yang merupakan peralihan aset (pelanggan) yang mencapai 20 ribu pelanggan pada 2021 lalu.

“Bayar itu utangnya, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan,” papar Jandi secara singkat.

Ambil Alih PT Tangerang Nusantara Global

Untuk menyegarkan dan menyehatkan PT Tangerang Nusantara Global (TNG) sudah selayaknya Pemkot Tangerang mengambil alih semua pekerjaan yang telah dikelola oleh PT TNG. Sebab, sampai saat ini tidak ada yang bisa diambil atas kehadiran perusahaan yang didirikan sejak 2016 lalu.

“Untuk menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kota Tangerang saja tidak ada. Lalu buat apa dipertahankan, Pemkot Tangerang harus bertindak jangan diam saja karena ini menyangkut APBD yang berasal dari uang rakyat,” ucapnya sambil menambahkan, PT TNG juga harus bertanggungjawab atas penyertaan modal perusahaan (PMP) yang diberikan oleh Pemkot Tangerang.

“PMP ini juga harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Kota Tangerang. Kenapa harus dilakukan, tujuannya adalah eagar masyarakat tahu kinerja dari pejabat-pejabat yang duduk di BUMD dalam menjalankan tugasnya seperti bagaimana mengelola manajemen transportasi si Benteng dan Tayo.

Sementara itu, Dewan Pengawas Perumda Tirta Benteng Kota Tangerang, Yeti Rohaeti menerangkan, jika Perumda Tirta Benteng Kota Tangerang sudah melunasi hutang atau tunggakan atas pembelian air curah dari Perumdam TKR.

“Sebelumnya, kita melakukan konsultasi dengan BPKP. Lalu, di tahun 2023 dilakukan mediasi dengan Kejati Banten yang berhubungan soal hutang pembelian air,” papar Yeti.

Dengan adanya berita acara tersebut, maka muncul angka sekitar Rp 6 miliar lebih yang harus dibayarkan Perumda Tirta Benteng ke Perumdam TKR.

“Rp 6 miliar lebih itu dicicil sebanyak dua kali yakni Desember dan Januari. Mengingat keuangan Perumda Tirta Benteng. Dan, alhamdulillah semuanya sudah selesai,” jelas Yeti.(ydh)

Komentar Anda

comments