Palapanews.com – Menulis merupakan bagian dari kehidupan kita. Menulis bagi guru adalah hal yang sudah seharusnya menjadi suatu kebutuhan. Menulis dan berliterasi bagi guru dan siswa merupakan hal yang harus dilakukan dan dikuasai, karena dengan menulis, guru dan siswa akan semakin kreatif dan terampil dalam berkomunikasi secara tertulis.
Memulai dari menulis pengalaman, cerita, kegelisahan, dan seputar pendidikan di sekolah berupa karya ilmiah, puisi, cerpen, dapat ditulis oleh guru dan siswa. Bila setiap hari guru dan siswa menuliskan semua pengalaman, ide/gagasan yang membawa kemajuan bagi dunia pendidikan, maka suatu saat pendidikan kita akan berkembang dan menjadi lebih baik lagi.
Wistara Tanaya, mempunyai makna perasaan hati siswa yang “diungkapkan” melalui karya tulis cerita individu dari para siswa. Pertama memang harus dipaksakan untuk dapat meluangkan waktu kita untuk menulis, kemampuan untuk menyampaikan ide/gagasan, pengalaman kita, apa yang ada dalam pikiran kita, semua harus dimulai dengan semangat bahwa kita sedang memulai membuat sejarah kita dalam bentuk tulisan yang kita buat.
Mengawali memang sulit, berat, tapi itulah tantangan bagi seorang guru untuk dapat memulai menulis. Lambat laun, jika kita terus konsisten menulis, maka kita akan merasakan bahwa menulis itu mudah. Seringnya berlatih, dengan motivator yang memotivasi guru dan siswa, maka tersusunlah karya tulis yang ternyata dapat kita nikmati tulisan mereka sebagai hiburan, dan sebagai bagian dari gerakan literasi di sekolah.
Dalam buku ini, kita dapat membaca berbagai ungkapan rasa/bathin siswa, yang dapat menghibur kita di sela-sela waktu luang kita. Para pembaca yang budiman di sekolah, buku ini penting bagi sekolah dan para siswa karena dari buku ini pembaca akan mendapatkan motivasi, dan semangat baru , bahwa kita semua pasti dapat menulis, selama ada niat, kemauan dan usaha yang sungguh-sungguh. Selamat Membaca dan berkarya. Semoga sukses. (gpu/red)