Palapanews.com – FedEx Express, anak perusahaan FedEx Corp. (NYSE: FDX), mengumukan peluncuran 4 penerbangan baru untuk rute yang berasal dari Asia Pasifik (APAC). Dengan penambahan ini, FedEx Express menyediakan konektivitas lebih tinggi dan dapat menampung kapasitas barang mingguan hingga hampir 1.400 ton (1.390 ribu kilogram).
Salah satu perusahaan transportasi ekspres terbesar di dunia inipun membuka akses yang lebih besar kepada para pelanggan Asia Pasifik untuk mengirimkan barang ke jalur trans-Pasifik, Benua Asia, dan Eropa. Peluncuran ini, sejalan dengan pertumbuhan e-commerce yang terus menuntut efisiensi lebih tinggi. Empat penerbangan baru memperkuat komitmen FedEx untuk memenuhi permintaan pelanggan akan kapasitas yang handal dan layanan yang lebih baik, terutama untuk e-commerce dan pengiriman kelas berat di Asia Pasifik.
Pada tahun 2020 saja, penjualan ritel online di Asia Pasifik menghasilkan sekitar USD2,45 triliun, menyumbang lebih dari 60% penjualan e-commerce global, dan lebih dari setengah konsumen online di APAC melakukan pembelian antarnegara.
âFedEx berfokus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami yang terus berkembang, dan peningkatan jaringan ini semakin menujukkan komitmen kami untuk mendukung pelanggan kami di masa-masa pemulihan ekonomi. Kami melihat bahwa secara umum, permintaan ekspor dari Asia Pasifik mulai hidup kembali, dan hampir kembali ke angka sebelum pandemi,â ungkap Kawal Preet, President of the Asia Pacific, Middle East, and Africa (AMEA) region at FedEx Express.
Menurutnya, penerbangan tambahan ini juga akan membantu para pelanggan FedEx Express untuk memanfaatkan potensi penuh dari perdagangan antarnegara, serta mendorong arus perdagangan intra-Asia, trans-Pasifik, dan Asia-Eropa yang lebih kuat, karena ekonomi di seluruh Asia Pasifik akan terus pulih.
Asia Pasifik hadir sebagai pasar besar dengan perkiraan ekspor barang dagangan yang akan menunjukkan pemulihan kuat sebesar 13% year-on-year (YoY) pada tahun 2021. Melalui ekspor Tiongkok yang meningkat sebesar 32% YoY, diikuti oleh pertumbuhan ekspor Jepang dan Korea Selatan yang sekarang melebihi ukuran ekonomi pra-pandemi.
Berkat permintaan ekspor yang kuat dari mitra dagang utama AS dan Tiongkok, kekuatan ekonomi Asia Tenggara juga mulai mengalami pemulihan. Misalnya, Vietnam mengekspor berbagai produk manufaktur ke luar negeri, dengan 23% proporsi ekspor ke AS senilai USD 61 miliar. FedEx saat ini mengoperasikan kurang lebih 200 penerbangan mingguan antara Asia Pasifik, Trans-Pasifik dan Eropa, dan menghubungkan pelanggan di Asia Pasifik ke jaringan perusahaan global yang lebih ekstensif.
Baca juga: XL Axiata Kenalkan âXL SATU Fiberâ, Layanan Konvergensi Pertama di Indonesia
 Dua penerbangan trans-Pasifik berangkat dari FedEx APAC Hub di Guangzhou, Cina, melewati Anchorage ke Oakland, AS, dan melewati Anchorage ke Indianapolis dan Memphis, AS kemudian kembali melalui Anchorage dan Incheon, Korea Selatan, menuju ke Guangzhou selama lima kali minggu, sehingga menyediakan konektivitas dan kapasitas yang lebih tinggi kepada para pelanggan FedEx di Tiongkok Selatan, Asia Utara, dan Amerika Utara.
Penerbangan trans-Pasifik ketiga menghubungkan Beijing, ibu kota Tiongkok, ke FedEx World Hub di Memphis, AS. Penerbangan ini beroperasi dari Beijing melalui FedEx North Pacific Regional Hub di Osaka, Jepang, dan Anchorage, sebelum tiba di Memphis. Penerbangan ini sekaligus menyediakan enam koneksi ekstra dari Tiongkok ke Amerika Serikat setiap minggu.
Selain itu, pelanggan FedEx di seluruh kawasan bisa mendapatkan konektivitas tambahan dan kapasitas yang handal ke Eropa, dengan penerbangan Boeing 777 yang beroperasi dari FedEx APAC Hub di Guangzhou, Cina sebanyak dua kali, dan dari FedEx North Pacific Regional Hub di Osaka, Jepang sebanyak tiga kali seminggu, ke FedEx Charles de Gaulle (CDG) Hub di Paris, Prancis. (rls/bd)