Palapanews.com- Berawal dari kegemaran mengoleksi musik dan film sejak kelas 3 SMP, vokalis band metal asal Bintaro, Benino Aspiranta kini memiliki empat ribu lebih musik dan film dari berbagai format seperti vinyl atau piringan hitam, kaset, CD, betamax, vhs, laserdisc, VCD, DVD, hingga blueray disc.
Menurut Nino, sapaan karibnya, ada sekitar 2000 kaset dan CD, dengan 80 persen musik metal, 20 persen musik pop/rock era 80-90an yakni, album New Kids On The Block, Milli Vanilli, Sepultura, Deicide, Morbid Angel dan kaset-kaset lawakan Jojohn-Jayakarta Grup. Lalu sekitar 2000 film dari berbagai format, seperti Warkop DKI dan film tahun 80an dari aktor Jean Claude Van Damme.
“Jadi totalnya sekitar 4000an, dulu zamannya toko offline, sering beli. Terus barter sama teman, kalau lagi manggung diluar kota atau luar negeri juga beli. Nah sekarang, belinya via online. Sekarang banyak diproduksi lagi dan harganya bisa 60 sampai 70 ribu untuk band indie, kalau CD kisaran 50-60 ribu malah lebih murah. Kalau dulu beli kaset harganya 2 ribu, kaset barat 5 ribu, CD barat bisa 3 kali lipat harganya,” ungkap vokalis band Trauma dan Proletar Selasa (17/11/2020).
Rilisan fisik lawas diera digitalisasi saat ini menjadi semakin mahal harganya. Bahkan bisa berkali kali lipat dari aslinya dan semakin diburu orang.
“Misalnya, CD barat atau import yang baru, harganya mulai dari 150 sampa 500 ribu per judul. Kalau memang itu judul yang langka atau dulunya dirilis secara limited edition,” bebernya.
Menjadi kebanggaan sendiri bagi Nino ketika berhasil mendapatkan barang yang sudah lama diicar, terutama film-film Indonesia jadul. Lalu, pria berambut gondrong ini membeberkan kiat merawat koleksinya. Yakni, CD, kaset jika sudah selesai ditonton harus diplastikan lagi, supaya bersih dan selalu terlihat baru. Dalam setahun sekali, dirinya pun mengganti dengan plastik yang baru dan koleksian juga pantang dicorat-coret. (nad)