Palapanews.com- Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) bakal mengeruk lumpur di Situ Parigi di Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Diketahui, sedimentasi lumpur di Situ Parigi paling parah dibandingkan situ lain di Tangsel.
“Yang paling parah sedimentasinya memang Situ Parigi ini, paling parah,” kata Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie di Situ Parigi, Pondok Aren, Selasa (19/11/2019).
Ben -sapaan Benyamin Davnie- mengatakan pengerukan lumpur itu pun ditargetkan mencapai 12 ribu ton yang diperkirakan baru akan selesai sampai Desember 2019 mendatang.
“Target pengerukannya sampai 12 ribu ton lumpurnya, sedimentasinya yang akan dikerjakan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC), Bambang Hidayat, menjelaskan sedimentasi merupakan proses alamiah yang terbentuk akibat erosi dari hulu ke hilir.
Sampah-sampah yang berasal dari masyarakat juga menjadi masalah utama dari kebersihan situ.
“Erosi dari hulu dibawa ke hilir, sehingga terjadi sedimentasi. Selain itu, adanya sampah-sampah yang dibuang dari masyarakat,” kata Bambang di lokasi.
Limbah industri, kata Bambang, juga dianggap kerap membuah hasil limbah yang belum diolah sehingga mencemarkan.
“Bukan masyarakat saja, ada juga industri, industri-industri yang berada di sekitar sungai juga terkadang membuang ke sungai langsung, harusnya diolah dulu, jadi ke sungai air (dibuang) yang sudah bersih,” imbuh Bambang.
Terdapat lima situ yang masuk dalam daftar pemeliharan dan normalisasi situ yakni Situ Leungsir, Situ Rawa Lumbu, Situ Sidomukti, Situ Parigi, dan Situ Pasir Gadung.
Selain situ, terdapat juga daftar enam sungai yang dilakukan pemeliharan di tahun 2019 ini, yaitu Sungai Cikeas, Sungai Bekasi, Sungai Blencong, Sungai Ciliwung, Sungai Mookervart, dan Sungai Pesanggrahan. (nad)