Palapanews.com- Apes menimpa Novian dan keluarganya. Wisatawan asal Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, ini tersesat di tengah perkebunan teh yang masuk wilayah kaki Gunung Papandayan, perbatasan Kabupaten Garut dan Kampung Papandayan Desa Neglawangi, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.
Dikutip dari galamedianews.com, peristiwa itu terjadi pada Jumat (7/6/2019) pukul 19.00 WIB. Saat itu, Novian bersama keluarga bermaksud untuk mengunjungi Kawah Papandayan Garut menggunakan mobil jenis Suzuki APV warna hitam dengan nomor polisi B 1148 NYA, menggunakan Jalan Pangalengan-Neglawangi Kabupaten Bandung.
Untuk mencari arah, dirinya menggunakan aplikasi peta. Bukannya sampai ke tujuan, ia malah tersesat ke jalan perkebunan teh atau hutan dengan medan jalan tanah dengan bebatuan yang rusak dan sempit, sehingga mobil yang kendarai sedikit slip.
Karena hari menjelang malam, Novian pun kebingungan untuk melanjutkan atau berbalik arah. Beruntung, ia tak kehabisan akal dan kebetulan ada sinyal seluler yang bisa digunakan.
Novian lantas menghubungi nomor call center Basarnas untuk meminta pertolongan atau penjemputan, kemudian dari Basarnas menyambungkan ke piket Piket Polsek Kertasari.
Laporan itu diterima pada pukul 21.00 WIB oleh Brigadir Falah. Brigadir Falah kemudian meminta Novian untuk mengirimkan ulang koordinat dimana dirinya tersesat.
Berbekal informasi tersebut, 3 personil dari Polsek Kertasari dan dibantu 2 warga Kampung Papandayan mencari wisatawan tersebut. Tepatnya pukul 01.15 WIB dini hari, akhirnya Novianto bersama keluarganya berhasil ditemukan.
Kemudian lantaran kendaraan sedikit trable, dan mobil harus didorong, petugas dan warga menyisir jalan yang berlobang dan berbatu untuk dirapihkan agar mobil bisa melintas menuju ke jalan utama.
Adapun terkait peristiwa tersebut, Kapolsek Kertasari Ipda Yoni Agustina mengimbau kepada wisatawan/pemudik yang akan menuju tempat tujuan untuk lebih berhati-hati.
“Jangan terlalu percaya sepenuhnya pada aplikasi ponsel. Wilayah Kertasari yang bergunung-gunung sering menyebabkan aplikasi ponsel yang menggunakan sinyal seluler, sering terganggu. Jika ragu, lebih baik tanyakan langsung ke kantor polisi,” kata Yoni Agustian. (gmn/red)