Soal PHK Karyawan, Kantor Pusat Hero di Bintaro Didemo

Palapanews.com- Sedikitnya 4.000 massa dari Asosiasi Pekerja Supermarket (ASPEK) dan Serikat Pekerja Hero Supermarket (SPHS) menggelar unjuk rasa di Kantor Pusat PT Hero Supermarket, Tbk yang berlokasi di CBD Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangsel, Jumat (11/1/2019).

Massa sempat berkeliling mengitari kantor pusat Hero pada aksi yang dimulai sejak pagi tersebut. Massa menuntut PT Hero Supermarket mempekerjakan kembali sebanyak 75 karyawannya yang dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Dalam orasinya, Presiden ASPEK Indonesia, Mirah Sumirat mengatakan SPHS merupakan serikat pekerja terbaik di Indonesia, bahkan di dunia internasional. Menurutnya, jika SPHS unjuk rasa, maka yang tidak benar adalah manajemen.

“Jika SPHS unjuk rasa kita wajib mengusut oknum manajemen yang ada dalam Hero Supermarket tersebut. Adanya aksi hari ini, sudah didialogkan terlebih dulu dan kesabaran kita sudah ditahan-tahan. Sehingga hari ini sudah pada puncak kesabarannya,” pekiknya.

Pihaknya menuntut agar perusahaan segera mempekerjakan kembali 75 karyawan yang telah di-PHK sepihak. Selain itu pelanggaran perjanjian kerja bersama yang dilakukan oleh manajemen Hero Supermarket, yaitu terkait dengan adanya PHK massal di beberapa toko.

“Padahal PHK massal tersebut sudah diatur dalam PKB (Perjanjian Kerja Bersama) itu tidak bisa. Ketika toko tutup, seharusnya pekerjanya itu ditempatkan di toko-toko yang lain yang ada yang masih aktif,” bebernya.

Kemudian dalam pandangannya, kasus PHK sepihak ini terdapat oknum manajemen dari Hero Supermarket yang mencoreng hubungan baik antara SPHS dengan Hero Supermarket. PHK sepihak tanpa diberitahu dan tanpa ada pembicaraan terlebih dahulu.

“Kita manusia bukan binatang dan bukan mesin, kita manusia punya hati. Hari ini saya minta managemen untuk pekerjakan kembali karyawan yang sudah di PHK. Stop union busting atau menghalangi hak berserikat dan berorganisasi dan perbaiki hubungan industrial. Anggota SPHS sudah lapar tidak bisa makan, tidak bisa bayat listrik, tidak bisa bayar kontrakan dan lainnya. Lakukan perlawanan dan jangan sampai ada PHK massal,” jelas Mirah dengan suara lantang. (nad)

Komentar Anda

comments