DKPP Kota Tangerang Periksa Hewan Kurban di 28 Lapak

Palapanews.com- Upaya menjaga kualitas hewan-hewan kurban, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Tangerang melakukan pemeriksaan hewan kurban di sejumlah lapak pedagang di Kota Tangerang, Selasa (14/8/2018).

Tampak hadir perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Banten turut serta melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap kambing dan sapi yang dijual para pedagang tersebut.

Emed Mashuri, Kepala DKPP Kota Tangerang mengatakan hari ini mulai dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan-hewan kurban di 28 lapak pedagang hewan kurban tersebar di seluruh wilayah Kota Tangerang.

Saat meninjau lapak pedagang hewan kurban di Jl LP Pemuda, petugas menemukan ada 2 ekor kambing yang mengalami dehidrasi lalu kemudian diberikan suntikan vitamin. Serta seekor sapi yang mengalami luka di hidungnya akibat pengikatan yang terlalu keras.

“Sapi tersebut kami obati dengan dokter hewan dan kepada pedagang kami himbau untuk tidak menjualnya terlebih dahulu sebelum pulih kesehatannya,” ujarnya.

Usai diperiksa seluruh kesehatan hewan seperti gigi, kuku, mulut dan tanduk, petugas menempelkan stiker sebagai tanda telah dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan.

Emed menambahkan DKPP sebelumnya telah melakukan pembinaan kepada 208 satgas hewan kurban dari 104 kelurahan serta ratusan DKM masjid guna ikut membantu pengawasan hewan kurban di wilayah Kota Tangerang.

“Data jumlah lapak pedagang dan jumlah hewan kurban akan terus kami monitor dan update. Direncanakan sedang dibuat dan akan dimuat di portal website kami, beberapa waktu mendatang,” tambahnya.

Dikatakan pemantauan terus dilakukan pihaknya hingga selesai pemotongan pun dipantau agar daging yang dihasilkan diharapkan juga berkualitas baik.

Diinformasikan pada Idul Adha 2017 terdata 264 lapak pedagang hewan kurban yang ada di Kota Tangerang dengan jumlah hewan kurban yang diperdagangkan sebanyak 16.616 ekor.

Sementara jumlah hewan kurban yang dipotong sebanyak 20.007 ekor. “Perbedaan data itu dikarenakan adanya lapak-lapak pedagang yang kecil yang hanya menjual sekitar 5 ekor, sehingga tidak terdata oleh kami,” pungkas Emed. (ydh)

Komentar Anda

comments