Warga Bambu Apus Tolak Pembangunan Tol JORR II

Warga membentangkan spanduk penolakan proyek JORR II.

Palapanews.com- Sejumlah warga Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan, tepatnya di Perumahan Merida Dream House, menolak rencana pembangunan tol Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) Serpong-Cinere. Ini lantaran warga belum mendapat ganti rugi.

Warga sempat melakukan aksi penolakan dengan membentangkan spanduk. Aksi ini pun akhirnya menunda tim lapangan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan kontraktor PT Waskita Karya, salah satu konsorsium PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) yang hendak menginformasikan bahwa kegiatan pembongkaran dan perataan tanah di kawasan perumahan itu mau dimulai.

“Pihak kontraktor akhirnya menunda penurunan alat berat di perumahan sambil menunggu keputusan selanjutnya,” kata Rahmat Hidatullah, kepada wartawan, Rabu (6/12/2017).

Alasan penolakan tersebut, menurut Rahmat, disebabkan beberapa bidang tanah dan bangunan milik warga yang telah diukur oleh Pelaksana Pengadaan Tanah (P2T) yang dilakukan sejak 2016 belum dibayar oleh Kementerian PU.

Dari 26 bidang yang masuk dalam gambar peta bidang dan daftar nominatif, hanya 11 bidang yang telah dibayar oleh Kementerian PU, sementara sisanya belum dibayar. Sebagian bidang yang belum dibayar itu masuk dalam peta trase jalan tol, sementara sebagian lagi masuk dalam peta bidang terdampak, demikian Rahmat menjelaskan.

Padahal, lanjut dia, pemerintah telah berjanji akan membebaskan perumahan Merida secara keseluruhan dan memberikan pembayaran ganti rugi kepada semua warga baik yang terkena trase jalan tol maupun yang terkena dampak. “Sampai hari ini komitmen pemerintah yang ingin membayar belum ada,” tegasnya.

Dilanjutkan Rahmat, bahwa proses tuntutan pembayaran ini sudah melalui proses yang cukup panjang sehingga warga sekitar memutuskan untuk menolak pembangunan JORR II. Perumahan Merida Dream Home merupakan kluster baru yang dibangun pada tahun 2011 berdasarkan perjanjian kerjasama antara pihak pemilik tanah dan pihak pengembang.(red/one)

Komentar Anda

comments