Ini Lebih Jauh Tentang Epilepsi

Dr. dr. Vivien Puspitasari, Sp.S (kiri)

Palapanews.com – Di Indonesia Epilepsi dikenal sebagai “ayan” atau “sawan”. Banyak masyarakat yang beranggapan epilepsi bukanlah penyakit, tapi karena masuknya roh jahat, kesurupan atau kutukan.

“Epilepsi adalah salah satu penyakit neurologi menahun akibat aktivitas listrik otak yang abnormal dengan bentuk serangan kejang atau bentuk lain seperti perubahan tingkah laku, kesadaran dan perubahan lain yang hilang timbul baik yang teras atau terlihat,” ungkap Dr. dr. Vivien Puspitasari, Sp.S, dokter ahli Siloam Hospitals Lippo Village Tangerang.

Kurang lebih 0.5 % – 1% dari penduduk Indonesia dapat terkena penyakit ini. Epilepsi dapat terjadi pada semua umur dan bukan penyakit menular atau pun keturunan.

“Epilepsi dapat diobati sehingga serangan dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Penderita sebaiknya segera menghubungi dokter dan mengikuti nasihatnya serta secara disiplin minum obat yang diberikan,” sarannya.

Ini lebih jauh tentang Epilepsi

Penyebab Epilepsi

Ganggua listrik di otak dapat disebabkan antaralain; oleh kerusakan jaringan (mis; tumor), akibat gejala sisa dari suatu penyakit (infekdi, cedera kepala, gangguan pembuluh darah otak, cacat lahir, dsb), dapat juga penyebabnya tidak diketahui atau faktor genetik.

Jenis  Epilepsi

Manifestasi serangan berbeda-beda, tergantung pada fungsi otak mana yang terganggu:

Epilepsi Umum :

Petit Mal (Absence)

Gangguan kesadaran secara mendadak. Penderita diam tanpa reaksi (bengong), lalu melanjutkan kegiatannya semula.

Grand Mal (tonik klonik)

Diawali dengan kehilangan kesadaran kemudain terjadi kejang-kejang, air liur berbusa, dan nafas mengorok.

Mioklonik

Terjadi kontraksi singkat dari satu/sekelompok otot. Berbvariasi dari yang tidak terlihat sampai sentakan hebat. Mangakibatkan misalnya mendadak jatuh atau tiba-tiba melontarkan benda yang sedang dipegang.

Epilepsi Parsial :

Sederhana (tanpa gangguan kesadaran)

Umumnya berubah kejang dan kadang-kadang berupa kesemutan atau rasa kebas pada satu tempat. Berlangsung beberapa menit/jam.

Kompleks (disertai gangguan kesadaran)

Diawali dengan parsial sederhana, diikuti rasa seperti bermimpi, daya ingatannya terganggu, halusinasi atau kosong pikiran. Seringkali diikuti otomayisme, misalnya mengulang-ulang ucapan, melamun atau berlari-lari tanpa tujuan.

Umum Sekunder

Perkembangan dari parsial sederhana atau kompleks menjadi umum.  (bd)

 

Komentar Anda

comments