Palapanews.com – Turut memperingati Hari Epilepsi Sedunia, Siloam Hospitals Lippo Village Tangerang, menggalakan edukasi tentang epilepsi dengan menggelar seminar awam bertajuk: âKupas Tuntas Mitos & Pengobatan Epilepsi” bertempat di Ballroom Lt.11 rumah sakit tersebut, Sabtu (08/04/2017).
Hadir sebagai pembicara pada seminar yang dimoderatori oleh Dr. dr. Rocksy F Situmeang, Sp.S ini yakni; Dr. dr. Vivien Puspitasari, Sp.S, dr. Irawati Hawan, Sp.S, dr. Lilie Lalisang, Sp.S, dr. Pricilia Y Gunawan, Sp.S, dr. Retno Jayanti Ketaren Sp.S.
Digelarnya seminar untuk awam ini bertujuan memberikan dorongan kepada para penyandang epilepsi serta keluarga agar berani tampil dan sekaligus mengedukasi atau meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap epilepsi.
Secara umum Epilepsi dapat dikatakan sebagai suatu gangguan fungsi listrik otak atau bisa disebut âkorsletingâ yang ditandai oleh cetusan listrik pada sekelompok atau sebagian besar sel-sel otak, sehingga timbul perubahan perilaku sesaat dan berulang.
Dr. dr. Â Vivien Puspitasari, Sp.S menekankan, para penyandang epilepsi penting untuk mendapatkan pengobatan secara teratur. Sehingga kejang yang diderita penyandang epilpesi bisa terkontrol dan dan dapat kembali mengembangkan potensi optimal mereka. Ia juga mengajak masyarakat untuk meluruskan persepsi bahwa, penyakit epilepsi tidak bisa ditularkan misalnya melalui air liur.
âEpilepsi bukan penyakit menular. Jika ada orang kejang-kejang di sekitar Anda, segera beri pertolongan dengan menjauhkannya dari barang-barang berbahaya. Dan jangan sesekali memasukkan benda apapun ke dalam mulut penyandang epilepsi saat kejang karena justru bisa sangat berbahaya bisa tertelan,â terang Vivien.
Terkait penanganan medis bagi penyandang epilepsi di Siloam Hospitals maka akan dilakukan pemeriksaan secara dini, seperti CT Scan dan sebagainya. Sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat bagi pasien epilepsi.
Dokter Retno J. Ketaren,Sp.S memberikan kabar gembira bagi para penyandang epilepsi, karena apabila pasien mendapat terapi yang sesuai dengan prosedur. Maka pasien akan dapat hidup secara normal dalam melakukan aktivitas sehari-hari bahkan bisa bekerja. Juga mampu mengontrol kejang yang terjadi pada pasien.
âPenyandang epilepsi jangan dikucilkan dari pergaulan. Peran keluarga untuk mendorong agar tidak malu atau terbuka kepada penyandang epilepsi dapat mempercepat proses penyembuhan, dalam hal ini kejang yang terkontrol,â tegasnya.
Sekitar 100 peserta Seminar Awam âKupas Tuntas Mitos dan Pengobatan Epilepsi â yang berasal dari Jabodetabek itu, selain mendapatkan materi dari para pembicara, juga mendapatkan pengalaman berharga. Beberapa penyandang epilepsi menceritakan kisah mereka dalam menjalani hidupnya sebagai penyandang epilepsi. (bd)