
Palapanews.com – Selama 47 tahun sudah, Seto Mulyadi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kak Seto mengabdikan hidupnya untuk menjadi sahabat dan pendidik anak-anak. Namanya semakin dikenal karena ia bekerja sepenuh hati, segenap daya, tanpa lelah, memperhatikan anak-anak dari semua latar belakang.
Namun, di balik itu tidak banyak yang tahu, kalau peraih The Outstanding Young Person of the World 1987 itu pernah melalui getirnya hidup menjadi pembantu rumah tangga, tukang batu, bahkan menjadi tukang semir sepatu di kawasan Blok M, Jakarta.
Pada Selasa, 4 April 2017, Kak Seto melalui KPPPA menggelar acara di ruang RA Kartini Gedung KPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) sebagai bentuk apresiasi kepada tokoh–tokoh pemimpin, yang dianggap berkontribusi penting didalam memperjuangkan hak – hak wanita dan anak.
Hadir di acara tersebut Walikota Tangerang Selatan Hj. Airin Rachmi Diany, SH. MH, Walikota Malang Ir. H. Mochamad Anton, Kakorninmas Baharkam Polri Irjen Drs. Arkian Lubis, Pemerintah Provinsi Bali.
Kak Seto, mengakui, apa yang dilakukannya sebagai penerus langkah Pak Kasur dan Bu Kasur sebagai sahabat para anak – anak yang ada di Indonesia.
“Gerakan sahabat anak ini harus kita teruskan sampai ke seluruh Indonesia,” tegas Kak Seto.
Walikota Airin sebagai salah satu penerima penghargaan dari Kak Seto atas upaya Kota Tangerang Selatan menjadi kota pertama yang membentuk Satgas Perlindungan Anak di tingkat RT/RW terbanyak sehingga tercatat dalam rekor Muri tahun 2013.
Airin mengucapkan terima kasih kepada Kak Seto sebagai salah satu aset penting yang dimiliki Kota Tangerang Selatan. Selama hampir 6 tahun menjabat walikota, dirinya selalu berdiskusi dengan Kak Seto mengenai bagaimana mewujudkan Kota Layak Anak. Akhirnya Tangsel bisa menjadi Pioneer dalam perlindungan anak. (rls/bd)