Sopir Angkot dengan Ojek Online Bentrok

Palapanews.com – Demonstrasi yang dilakukan oleh sopir angkutan orang (angkot) di depan Pusat Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berbuntut panjang, yakni terjadi perselisihan antar sopir angkot dengan transportasi berbasis online.

Sebelumnya, para sopir angkot ini menggelar aksi menuntut agar transportasi online dihapuskan. Lantaran sudah merugikan mata pencaharian mereka.

Para pendemo bahkan melakukan sweping terhadap pengemudi transportasi online. Ketegangan berlanjut hingga para ojek online bergerombol melakukan aksi solideritas.

“Kami menghargai aksi demo yang dilakukan sopir angkot. Tapi kenapa mereka tiba – tiba memberhentikan kami saat mengangkut penumpang dan melakukan intimidasi. Sudah meluas ini, banyak anggota dari kami yang mengalami kekerasan,” ujar satu dari koordinasi lapangan ojek online saat ditemui di Mapolrestro Tangerang pada Rabu (8/3).

Ia melaporkan aksi kekerasan yang dilakukan para sopir angkot itu ke polisi. Gerombolan ojek online pun sempat berbondong – bondong menduduki depan halaman Mapolrestro Tangerang.

“Teman – teman kami ada yang dipukuli oleh mereka. Sudah banyak laporan yang masuk. Kejadiannya ada di daerah Sangiang, Kotabumi, Cikokol, dan lain – lain. Sudah melebar ini,” ucapnya.

Polisi pun melakukan mediasi dengan para tukang ojek online tersebut. Beberapa perwakilan disambut baik oleh petinggi jajaran Mapolrestro Tangerang.
“Laporannya sudah kami terima. Kami meminta agar para sopir angkot dan ojek online untuk cooling down, karena massa dari keduanya ini sangat banyak,” kata Kapolrestro Tangerang, Kombes Harry Kurniawan.

Harry menambahkan agar para kedua kubu atau pun masyarakat untuk tidak ringan jari. Jangan menyebarkan hoax sehingga dapat memperkeruh suasana.

“Dari pihak perwakilan sopir angkot atau Organda belum bisa kami hubungi. Mereka kan awalnya bilang akan menggelar aksi damai, tapi malah hasilnya seperti ini,” ungkap Harry.

Harry menyebut pihaknya akan menindak tegas aksi – aksi anarkis yang dilakukan oleh kedua kubu tersebut. “Pasti kami sanksi jika memang ada oknum yang melakukan kekerasan,” pungkasnya. (pp)

Komentar Anda

comments