Tangsel, PalapaNews.com – Warga Kampung Setu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) turut memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-71. Meski batal menyelenggarakan festival bedug, warga sekitar tetap antusias saat upacara pengibaran bendera merah putih.
Uniknya, para peserta upacara pengibaran bendera merah putih tersebut, mereka bebas mengenakan atribut pakaian. Mulai dari pakaian khas daerah hingga pakaian khas zaman perjuangan tempo dulu tanpa mengurangi sakralnya peringatan hari kemerdekaan tersebut.
Pantauan di lokasi peringatan detik-detik proklamasi yang dimotori pemuda Karang Taruna dan sejumlah tokoh masyarakat Kampung Setu tersebut, sekira pukul 07.00 WIB, kerumunan warga mulai terlihat memasuki pertigaan jalan yang ada di Gang Bedug, RT 016/04, Kampung Setu.
Nuansa tempo dulu, nampak mendominasi peserta upacara lantaran busana yang dikenakan persis seperti busana pejuang kemerdekaan. Tak ketinggalan, puluhan jawara dengan pakaian serba hitam maupun merah, berjejer rapih di lokasi upacara.
Edi Lepoy, ketua panitia upacara peringatan detik-detik proklamasi mengatakan, kegiatan yang lebih mengedepankan unsur tempo dulu ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat kepada masa-masa revolusi dulu pada masa sebelum kemerdekaan.
“Untuk mengingatkan kembali. Sebab pada saat zaman perjuangan dulu, para pahlawan melakukan kibar bendera kebangsaan tidak terbatas pada tempat. Makanya ini kita adakan,” ucap Edi Lepoy di lokasi, Rabu (17/8/2016).
Lepoy -sapaan Edi Lepoy- mengaku peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan di area festival bedug tersebut mengungkapkan bahwa rasa nasionalisme warga terhadap bangsa harus tetap dijaga. Apalagi nilai-nilai cinta kebangsaan mulai terkikis seiring masuknya budaya luar.
“Dari sini, kita ingin menumbuhkan kembali cinta tanah air. Terutama generasi muda, makanya kita libatkan Karang Taruna dan remaja masjid,” ungkapnya. (hen)