Tangerang, PalapaNews.com – Direktur Eksekutif Wahana Hijau Fortuna (WHF) Banten Romly Revolvere mengatakan, Pemkab Tangerang seharusnya membuka diri selebar-lebarnya dan menjabarkan rencana pembangunan di lokasi Dadap. Ia menilai, antara warga dan pemkab masih ada proses komunikasi yang belum cair.
Bahkan warga sudah tidak percaya rencana pemkab dalam membangun islamic center dan pusat kuliner. Karena janji Pemkab Tangerang selalu berubah-ubah dan tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
”Masyarakat sudah pintar. Harus dilakukan jalan dialog secara terbuka. Pemkab tidak boleh memaksakan diri. Hal ini untuk menghindari stigma publik bahwa pembongkaran ini banyak ditumpangi kepentingan,” kata Romly.
Ketua Remaja Peduli Dadap Aldi mengatakan, sejak awal Pemkab sudah membohongi warga. Dari beberapa pertemuan, pemkab hanya membahas pembongkaran lokasilasi. Dan pada pertemuan selanjutnya, pemkab justru mengatakan akan membongkar bangunan milik warga di sepanjang jalan Dadap Cheng In.
Menurut Aldi, pihaknya sudah beberapa kali menanyakan kepada Pemkab, apakah cukup lahan seluas 10 sampai 15 meter untuk membangun islamic center. Namun jawaban pemkab selalu berubah-ubah.
”Ada ketidak jelasan di sini. Katanya kami mau ditempatkan di rusun. Kami tanya di rusun mana? Pemkab kebingungan. Eh informasi terakhir kami mau dikontrakkan. Intinya kami menolak untuk digusur,” tegasnya. (eni)