Palapanews- Wanita misterius yang diduga menculik bayi umur 4 bulanan di Pakulonan, Serpong Utara, ternyata tak lepas dari perhatian Bude, pengelola warteg sederhana yang lokasinya tak jauh dari warung kelontong tempat wanita itu membeli dua sachet cerelac.
Menurut Bude, saat wanita yang diduga menculik bayi itu masuk ke warteg, sekujur tubuhnya gemetaran dengan raut wajah pucat, panik dan ketakutan.
“Dari tadi saya perhatikan, wanita itu lalu lalang di depan warteg dengan raut wajah panik dan kebingungan,” kata Bude kepada palapanews.com.
Begitu juga saat wanita tadi memesan seporsi nasi, sayur, dan capcai. Suapan demi suapan dengan tangan yang tak berhenti gemetar. “Saat nyuap makanan, tangannya gemetaran dengan wajah yang selalu menunduk,”terang wanita berbadan gemuk ini.
Belum lagi makanan di piring habis, saat Bude beranjak ke dapur warteg, si wanita mengikuti dengan bayi yang terus merengek dalam gendongannya. “Kamu ngapain ngekorin saya hingga ke dapur,” ketus bude.
Wanita itu hanya menunduk sembari menggeleng-gelengkan kepala yang dipenuhi keringat di kening dan pipinya.
Tak berselang lama, seorang laki-laki dengan tas tenteng berselempang di lengan kirinya masuk terburu-buru menuju dapur dan langsung mengunci kepala wanita itu dengan tangan kirinya.
“Aku kuaget tenan, jantungku mau copot mas. Perempuan itu langsung digeret keluar warung dengan kelompok laki-laki lain yang Sudah menunggu tak jauh Dari warteg ku,” ujar Bude.
Sesampainya di luar, Bude dan beberapa warga lain mengikuti laki-laki tadi. “Pak, kok perempuan itu ditangkap, salahnya apa? Apa sampeyan bapak dari bayi itu?” kejar Bude kepada laki-laki yang mengenakan kemeja pendek kotak kotak.
Laki-laki yang dimaksud dengan enteng menjawab sambil berlalu bersama kelompoknya, menuju tiga mobil minibus yang sudah menunggu di gang tersebut.
“Kami dari Polres Jakarta Utara, dan perempuan ini yang menculik bayi di rumah sakit di kawasan Tanjung Priok kemarin,” celetuk pria berbaju kotak kotak sambil berlalu.
Beberapa saat sebelumnya, Tayo, pengantar air galon melihat lebih dari tujuh orang Turin Dari tiga Mobil minibus langsung menyebar ke areal pemukiman sembari memperhatikan sinyal dari telepon genggam di tangan masing-masing.
“Saat mereka turun dari mobil, tanpa memperhatikan keramaian di sekeliling, langsung menyebar ke jalan jalan kecil dengan memperhatikan sinyal di telepon genggam mereka,” jelas Tayo mengingat kejadian tadi.
Tak lama, seorang diantara mereka berteriak menunjuk wanita yang belum lama membeli dua sachet cerelac dari warung kelontong yang hendak menuju warteg.
“Itu wanita yang menculik bayi itu,” tiru Tayo kepada palapanews.com. Kelompok pria tadi mengepung warteg dimana perempuan tadi membeli makan yang berujung pada penangkapan.
“Saat akan dibawa ke mobil, perempuan itu meronta-ronta minta dikasihani. Dan kata perempuan itu dia hanya disuruh membawa bayi dari Rumah sakit di Tanjung Priok itu,” tandas Tayo. (fit)