
Palapanews- Naiknya harga dolar terhadap nilai tukar rupiah mulai dikeluhkan pengusaha. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Tangerang menyatakan pengusaha di Kota Seribu Industri ini terancam bangkrut, jika kondisinya dibiarkan berlarut.
Salah seorang pengurus Apindo Kota Tangerang, Edy Mursalim mengatakan nilai tukar rupiah yang melemah sangat berpengaruh besar terhadap industri. Terutama bagi pengusaha yang menggunakan bahan baku impor dan spare part dari impor.
“Ini sangat berbahaya bagi kita sebagai pengusaha. Otomatis biaya yang kita keluarkan tinggi sementara kita pasarnya lokal,” ujar Edy Mursalim.
Dengan keadaan seperti ini, menurutnya pengusaha hanya bisa bertahan satu bulan saja, namun kalau dua atau tiga bulan industri akan mengalami bangkrut.
“Akhirnya kita terpaksa ambil langkah pengurangan karyawan dan tidak ada pilihan lain lagi. Ujungnya yang menjadi korban adalah rakyat,” jelas Edy.
Edy menambahkan, solusi yang bisa diambil seharusnya kenaikan dolar juga dibarengi oleh pemasaran keluar atau ekspor. Pemerintah melalui duta besarnya bisa mencari peluang ekspor tersebut, karena kalau didiamkan sulit kita untuk bangkit.
Sebelumnya, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah berharap meski ditengah kondisi ekonomi yang kurang bagus, para pengusaha diharapkan tetap memberikan solusi yang tepat dengan tidak melakukan PHK. Masih ada alternatif lain misalnya dengan mengurangi produksi.
“Cari penyelesaian yang win-win solution-lah. Pengusaha bisa tetap berproduksi dan pekerja pun tidak kehilangan mata pencariannya,” pintanya kepada Ketua serta Para Anggota Apindo Kota Tangerang. (ryn)