Palapanews- Mutu guru menjadi cermin pendidikan berkualitas. Maka itu, guru harus lebih inovatif dan memiliki inisiatif secara mandiri dalam menyelenggarakan dan mengikuti pelatihan.
Demikian dikatakan Kabid PTK pada Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Didi H Sutisna dalam keterangan resmi yang diterima palapanews.com, Senin (29/6/2015).
âSaat ini penilaian kinerja guru dan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) menjadi kebutuhan dan tuntutan yang perlu dilaksanakan. Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan sudah melakukan sosialisasi perihal ini kepada guru, kepala sekolah dan pengawas namun belum sepenuhnya mendapat respon,â kata dia dalam Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Santika Bintaro, Sabtu (27/6/2015)
Hasil penilaian kerja (PK) guru sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya adalah salah satu dasar penetapan perolehan angka kredit guru.
“Selain itu, hasil PK Guru dimanfaatkan pula untuk menyusun profil kinerja guru sebagai input dalam penyusunan program PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan),” tandasnya.
Diketahui, ada tujuh kabupaten/kota yang dipilih dalam pendampingan pelaksanaan penilaian kinerja guru, termasuk Kota Tangsel. Enam kabupaten/kota lainnya, antara lain Kota Cimahi, Kabupaten Semarang, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Maros, Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten Lombok Timur.
âTujuan dari penyelenggaraan FGD ini adalah memberikan pendampingan kepada pengawas, kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan penilaian kinerja guru di sekolahnya. Kami berharap peserta yang hadir dapat memahami rangkaian proses pelaksanaan kinerja guru beserta instrumennya,â ujar Asyikin, Fasilitator dari Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Kemendikbud di hadapan peserta yang hadir.
Asyikin menegaskan bahwa mutu guru adalah kunci untuk peningkatan sistem pendidikan sehingga guru perlu berperan aktif dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan. (one)