Palapa News- Pemkot Tangsel akhirnya meluncurkan sarana transportasi massal, Trans Anggrek dalam kegiatan Car Free Day di BSD, Serpong, Minggu (12/4/2015). Sebelumnya, rencana peluncuran sempat terkatung lantaran mendapat penolakan dari pengusaha angkutan.
“Untuk hari ini, kita luncurkan terlebih dahulu Trans Anggrek untuk Koridor II. Untuk tujuh koridor lain menyusul setelah sarana dan prasarana memadai,” kata Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.
Idealnya, kata dia, Trans Anggrek mengitari Kota Tangsel dan menjadi penghubung lima stasiun yang ada, yakni Stasiun Rawa Buntu, Stasiun Serpong, Stasiun Jombang, Stasiun Pondok Ranji dan Stasiun Jurang Mangu. Namun, karena kondisi jalan yang kurang lebar, akhirnya pengaktifan Koridor dibuat bertahap, sesuai kesiapan akses.
“Namanya Circle Line, mengitari Tangsel dan menjadi penghubung Stasiun. Masyarakat akan dimudahkan dengan sarana transporasi massal ini,” kata dia.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Tangsel, Sukanta menambahkan segala macam kendala yang sebelumnya jadi penghambat pengoperasian, saat ini diklaim sudah rampung. Soal regulasi pun, diakuinya belum dibutuhkan selama armada Trans Anggrek itu masih dipegang Pemkot Tangsel.
“Perwal atau Perda belum dibutuhkan. Karena kami tidak memungut biaya dari masyarakat,” kata mantan Camat Serpong Utara ini.
Trans Anggrek ini bakal beroperasi di Koridor II dengan rute dari Rawa Buntu di Serpong menuju Kantung Parkir Pondok Cabe di Pamulang. Untuk rencana tujuh Koridor lain, belum dapat direalisasikan lantaran terbentur beragam kendala. Salah satunya, lebar ruas jalan yang kurang memadai.(one)