Dinilai tak Sukses, Benteng Art Festival Terus Dikritik

Ilustrasi.(bbs)
Ilustrasi.(bbs)

Palapa News- Pagelaran seni dan budaya di Kota Tangerang bertajuk Benteng Art Festival terus menuai sorotan. Banyak yang menilai, festival itu hanya menghamburkan uang APBD.

Salah satu kritikan, datang dari pendiri dan penasehat komunitas seni bidaya ‘Sitihinggil Benteng’, Enawar. Menurutnya, produk seni dan budaya harus mencerdaskan, menyejahterakan dan mendewasakan semua yang terlibat di dalamnya, bukan hanya untuk kepuasan atasan.

“Masyarakat dan penonton harus bisa menikmati. Ini berbeda, lebih terkesan untuk kepuasan Kadisporbudpar saja, yang (maaf) mungkin selera dan kapasitas seni budayanya patut dipertanyakan,” kata pria yang menjalani pendidikan S3 di UNJ dan Unpas ini.

Dia menduga motif yang mendasari perhelatan yang menyedot anggaran Rp430 juta itu untuk mengusung Kota Tangerang yang berkesenian dan berkebudayaan, sekaligus juga sebagai kota yang mampu menyelenggarakan even seni budaya yang bergengsi.

“Namun alih-alih mampu mengangkat seni budaya Benteng dan Kota Tangerang sebagai penyelenggara even seni budaya yang bonafide, yang terjadi malah potret gagalnya birokrasi mengelola seni budaya,” tegasnya

Sementara, Kadisporbudpar Kota Tangerang, Irman R Pujahenda mengatakan kegiatan ini pertama kali digelar tahun 2014. Maka itu, pihaknya mencoba semua seniman dan budaya melalui wadah Dewan Kesenian Tangerang (DKT) untuk sama-sama meramaikan kegiatan ini.

“Nantinya ditahun yang akan datang diharapkan Kota Tangerang mempunyai seni budaya asli Tangerang,” kata dia.(nai)

Komentar Anda

comments