Palapa News- Guru dan calon guru harus memperhatikan sejumlah isu atau unsur dalam pendidikan seperti pendidikan inklusi, melayani perbedaan individual siswa serta kesetaraan gender. Hal ini diungkapkan oleh John Pahamzah, TTI DS (Teacher Training Institute Development Specialist) USAID PRIORITAS Banten dalam pelatihan Modul 2 tingkat SMP/MTS bagi para Dosen Konsorsium LPTK di Provinsi Banten.
Pendidikan inklusi, melayani perbedaan individual anak di kelas, dan memperhatikan unsur kesetaraan gender siswa dalam pembelajaran di kelas sangat penting diperhatikan oleh para guru dan calon guru. Kalau para mahasiswa fakultas keguruan tidak disiapkan sejak dini sebagai calon guru, bagaimana mereka nanti bisa mendidik dengan baik ketika menjadi guru di lapangan?
“Oleh karena itu, sekarang kita bekali para dosen agar menyiapkan siswanya untuk menjadi guru yang baik di masa depan,” jelas John kepada media. John mengingatkan bahwa Kurikulum 2013 mengandung sejumlah pengetahuan baru yang harus dikuasai oleh guru, seperti menciptakan pembelajaran yang efektif, melayani perbedaan individu, memahami kesetaraan gender, dan penilaian autentik.
Rohman, seorang dosen Bahasa Inggris dari IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengaku bahwa sebagai dosen yang mempersiapkan mahasiswa menjadi calon guru sangat terbantu dengan berbagai variasi pendekatan pembelajaran di kelas. “Singkatnya, ini memperkaya ‘jurus’ mengajar kami,” ujarnya.
Menurutnya transformasi jurus mengajar ini kepada mahasiswa akan membuat para calon guru tersebut lebih siap mengajar di kemudian hari.
Pelatihan sendiri dihadiri oleh 60 dosen dari konsorsium 6 LPTK, yaitu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), IAIN Sultan Maulana Hasanuddin, Universitas Mathlaul Anwar (Unma), Universitas Banten Jaya (Unbaja), STKIP Setiabudi, dan Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).
Pelatihan berlangsung selama 3 hari mulai Senin (1/9) . Di hari terakhir, Rabu (3/9), para peserta diberikan kesempatan untuk praktik mengajar di SMPN 16, SMPN 20, dan MTs Ar-Rahmaniyah. Dalam sesi tersebut para dosen akan menguji langsung pengetahuan yang mereka peroleh dalam pelatihan. (bud)