Palapa News – Ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang berada di depan kampus Universitas Pamulang (Unpam), Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bakal segera dibongkar. Rencana ini dilakukan menyusul bangunan PKL ini berdiri di atas lahan negara Jalur Pipa Gas, milik PT Pertamina Gas.
Berdasarkan informasi, PT Pertamina Gas sudah beberapa kali memberikan imbauan kepada PKL untuk segera mengosongkan lahan tersebut. Meski begitu, ratusan PKL yang mayoritas berdagang makanan, rokok dan minuman ini tak menggubrisnya dan tetap berjualan di lahan tersebut.
Belakangan, PT Pertamina Gas kembali mengeluarkan surat dengan No: /PG1413/TGD-XI/2013-SO yang ditujukan kepada pemilik bangunan yang berada di lahan milik Pertamina Gas. Surat yang ditandatangi Kepala Distrik Tegalgede PT Pertamina Gas Agus Mukorobin itu berisi imbauan kepada pemilik bangunan di atas Tanah ROW milik PT Pertamina Gas untuk mengosongkan area ROW tersebut.
“Pengosongan area ROW milik PT Pertamina Gas selambat-lambatnya sampai dengan tanggal 15 September 2013,” begitu tertulis dalam surat tersebut.
Dalam surat itu, dibahas juga soal dasar hukumnya, yakni UUD RI Nomor 51 Tahun 1960 tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa izin yang Berhak atau Kuasanya. Kemudian PP No 11 Tahun 1979 ayat 6 yang berbunyi Sistem pipa panyalur harus selalu berada dalam keadan terpelihara dengan baik.
Tak hanya itu, ada aturan lain yakni Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 300K/38 M.PE/1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi Pasal 12 ayat 2. Pasal tersebut berbunyi “Pada peralatan pendukung pipa transmisi gas yang Bertekanan lebih dari 16 (enam belas) Bar, dilarang mendirikan bangunan, meletakkan barang-barang, menanam tanaman keras dalam jarak sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) meter dari sisi luar peralatan.”
Terkait surat imbauan dari PT Pertamina Gas tersebut, Mulyani salah seorang PKL kawasan Unpam meminta PT Pertamina Gas memberikan tenggat waktu lagi untuk dirinya melakukan persiapan. “Kami protes juga sebenarnya, karena penghasilan kami hanya cukup untuk sehari-hari,” katanya menambahkan.(iwa)