Palapa News – KRL Mania menolak kebijakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menghentikan operasional Kereta Rel Listrik (KRL) non AC per 1 April mendatang. Pasalnya, kebijakan tersebut dinilai dapat memberikan kesenjangan kepada penumpang transportasi kereta ekonomi.
Demikian disampaikan juru bicara KRL Mania Lintas Jombang, Lisa, Selasa (26/3/2013). “Kami menolak tegas rencana penghentikan KRL non AC lintas Ciputat. Kereta ekonomi masih dibutuhkan penumpang dari Tangerang,” katanya.
Ia menambahkan, perusahaan BUMN tersebut tidak memberikan kesempatan kepada warga tidak mampu untuk mengunakan kereta murah. Menurutnya, perusahaan plat merah itu harusnya memberikan solusi bagi penumpang kereta ekonomi yang harganya tiketnya lebih murah.
Dengan penghapusan kereta murah meriah itu, kata dia, bakal mengharuskan penumpang KRL Ekonomi untuk beralih naik kereta Commuter Line, yang notabene harga tiketnya lebih mahal.
“Kalau ongkos KRL Commuter Line harga tiket sekitar Rp 8000 per penumpang, maka ongkos untuk membeli tiket lebih mahal. Perbedaaan harga tiket ekonomi dengan tiket KRL CommuterLine sebesar Rp 6.500, atau harga tiket KRL Ekonomi Cuma Rp 1.500,” terangnya.
Menurutnya jalur KRL Commuter Line, hanya sedikit tidak seperti kereta ekonomi yang jalurnya lebih banyak sampai ke Rangkasbitung. “PT KAI jangan hanya mementingkan kelas atas. Jika benar kereta ekonomi lintas Serpong dihapuskan akan berdampak luar biasa kepada penumpang kereta yang penghasilannnya kecil,” katanya.(zah)