MTQ Kota Tangerang Disebut Hanya Seremonial, Ketua LPTQ Bantah: Kami Sudah Lakukan Pembinaan Serius

Palapanews.com – Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kota Tangerang bukan sekadar ajang seremonial belaka. Hal ini ditegaskan KH. Zuhri Fauzi, selaku Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Tangerang.

Pernyataan tersebut disampaikannya untuk menepis tudingan miring yang menyebut LPTQ kurang melakukan pembinaan terhadap para peserta.

“Kalau ada yang bilang LPTQ Kota Tangerang kurang melakukan pembinaan, harus ditanyakan juga apa dasarnya. Karena selama ini kami sudah melakukan pembinaan terhadap potensi-potensi di wilayah Kota Tangerang,” kata Zuhri, pada Rabu (8/10/2025).

Zuhri menjelaskan, sebagai bentuk keseriusan pembinaan, LPTQ menerapkan kebijakan bahwa peserta MTQ wajib merupakan warga Kota Tangerang. Aturan itu dimaksudkan agar potensi lokal benar-benar terwadahi dan terpantau dalam proses pembinaan.

“Kalau ada peserta dari kecamatan tertentu yang kelebihan potensi di satu bidang, bisa kami distribusikan ke kecamatan lain yang kekurangan. Jadi, semua tetap dari warga Kota Tangerang,” tandasnya lagi.

Menurutnya verifikasi peserta dilakukan ketat berdasarkan identitas kependudukan atau bukti belajar di Kota Tangerang.

“Bisa jadi ada peserta yang KTP-nya luar kota, tapi dia pesantren di Kota Tangerang. Itu bisa dibuktikan lewat data Dapodik atau Emis, jadi tidak bisa asal klaim,” jelas Zuhri.

Menanggapi isu adanya permainan dalam penentuan juara MTQ, Zuhri menegaskan bahwa penilaian dilakukan secara profesional dan transparan oleh dewan hakim independen.

Ada 12 dewan hakim pada setiap majelis atau cabang pertandingan MTQ. Di setiap majelis itu satunya ada dewan dari nasional yang mengawasi.

“Dewan hakim berjumlah 12 orang disetiap Majelis dan ada hakim pemantau dari tingkat nasional. Sulit kalau dibilang ada yang diatur, karena mereka tidak punya kepentingan apa pun,” bebernya.

Zuhri pun berharap agar publik jangan disuguhi informasi hoax yang dapat berujung pada fitnah. “Maka itu saya kira penting untuk kita mengedepankan tabayun,” ajaknya.

Ia menegaskan kembali, LPTQ berkomitmen menjaga integritas dan sportifitas dalam setiap gelaran MTQ.

“Melalui MTQ, kami ingin mencetak generasi Qur’ani yang berprestasi. Jadi, kalau ada peserta yang nilainya tidak sesuai harapan, bukan berarti LPTQ yang harus disalahkan,” pungkas Zuhri. (bd)