Aksi Nyata untuk Anak, Pemkot Tangerang Luncurkan Beragam Program dan Fasilitas

Palapanews.com- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) melakukan verifikasi lapangan secara hybrid di Kota Tangerang terkait penilaian Kota Layak Anak (KLA) tahun 2025.

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) siap diverifikasi di dua wilayah, yakni Kecamatan Batuceper dan Kecamatan Larangan.

Verifikasi ini berlangsung selama satu hari dan mencakup sejumlah titik yang berkaitan dengan kegiatan ramah anak seperti taman, sekolah ramah anak, dan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).

Penilaian KLA mencakup tujuh indikator, yakni: kelembagaan; hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan kesejahteraan; pendidikan; pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya; perlindungan khusus; serta penyelenggaraan KLA di tingkat kecamatan dan kelurahan.

“Verifikasi ini bertujuan untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan status Kota Tangerang sebagai Kota Layak Anak. Karena itu, dibutuhkan sinergi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pendidikan, Kesehatan, Perpustakaan dan Arsip Daerah, Pertamanan, pelaku usaha, serta berbagai lembaga masyarakat,” ujar Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang, Tihar Sopian, Kamis, 22 Mei 2025.

Tihar menyebutkan, saat ini skor KLA Kota Tangerang berada di angka 771, atau masuk kategori *Nindya gemuk*. Untuk naik ke level KLA Utama, dibutuhkan peningkatan sekitar 30 poin.

“Pemkot Tangerang juga aktif menekan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan. Berbagai program seperti parenting, sosialisasi, serta Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang melibatkan RT dan RW terus digencarkan,” tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menegaskan bahwa predikat KLA bukan sekadar gelar atau prestasi, melainkan bentuk nyata perlindungan dan perhatian terhadap tumbuh kembang serta masa depan anak-anak.

Tim dari KemenPPA verifikasi lapangan terkait penilaian KLA 2025. Foto: Ist

Dalam kesempatan itu, Sachrudin menyampaikan beberapa langkah konkret yang dilakukan Pemkot Tangerang bersama seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan kota yang ramah anak.

“Sebagai kota kolaboratif, kami tidak bisa bekerja sendiri. Pemkot Tangerang berkomitmen penuh mewujudkan Kota Layak Anak dengan memenuhi tujuh indikator utama, mulai dari kelembagaan, pemenuhan hak sipil dan kebebasan anak, penguatan lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, peningkatan kesehatan dasar dan kesejahteraan, penyediaan pendidikan berkualitas, pengembangan waktu luang dan kegiatan budaya, perlindungan khusus, hingga implementasi KLA di tingkat kecamatan dan kelurahan,” papar Wali Kota secara daring dari Kantor Kecamatan Jatiuwung.

Komitmen itu, lanjutnya, dibuktikan dengan penyusunan sejumlah regulasi, seperti Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak, serta Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perlindungan Anak, yang melibatkan partisipasi aktif Forum Anak Kota Tangerang.

“Pemkot juga telah membentuk Gugus Tugas KLA di setiap instansi dan lembaga untuk mendukung keberlanjutan program. Kami menggandeng berbagai pihak, termasuk lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media, dalam pembangunan Kampung Ramah Anak, penyediaan Ruang Bermain Ramah Anak seperti Taman Gajah Tunggal hasil kolaborasi dengan PT Gajah Tunggal, serta penyebaran informasi ramah anak melalui media lokal,” sambungnya.

Sachrudin juga memaparkan sejumlah program unggulan ramah anak, mulai dari administrasi kependudukan, pendidikan, hingga layanan kesehatan.

Tak hanya itu, 13 kecamatan dan 104 kelurahan di Kota Tangerang juga terus berinovasi melalui berbagai program pemenuhan hak anak. Antara lain, pembentukan Forum Anak di setiap kecamatan, perlindungan anak, pemenuhan hak atas pendidikan formal maupun non-formal, penyediaan ruang baca anak, dan program lainnya.

“Anak-anak Kota Tangerang adalah generasi penerus yang akan membawa nama besar kota ini di masa depan. Kita semua bertanggung jawab memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan berdaya saing. Harapan kami, melalui verifikasi hari ini, kita bisa mengevaluasi sekaligus memperkuat kolaborasi demi terwujudnya Kota Layak Anak,” tutup Sachrudin. (adv)

Komentar Anda

comments