Palapanews.com–Lembaga Survei Kedai Kopi mengekspose Hasil Survei Opini Publik Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang 2024 yang berlokasi di Hotel Golden Tulip.
Survei yang dilakukan Sejak 30 September 2024 hingga 4 Oktober 2024 ini mengambil koresponden sebanyak 400 orang yang tersebar di 13 kecamatan.
Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas Calon Wali Kota Tangerang (terbuka) untuk peringkat pertama diduduki oleh Sachrudin dengan 59,9 persen, Faldo Maldini 15,5 persen, Ahmad Amarullah 5,0 persen.
Untuk elektabilitas Calon Wakil Wali Kota Tangerang (terbuka) untuk peringkat pertama yakni Maryono dengan 45,9 persen, Fadhlin Akbar 15.6 persen, dan Bonnie Mufidjar 5.1 persen.
Elektabilitas pasangan Wali Kota Tangerang (tertutup) yakni Sachrudin Maryono sebesar 63.8 persen, Faldo-Fadhlin sebesar 20.2 persen dan Amarullah -Bonnie sebesar 4.8 persen.
Hal ini disampaikn oleh Direktur Lembaga Survei Kedai Kopi, Ibnu Dwi Cahyo, Senin, 14 Oktober 2024.
Menurutnya, dalam survei selama lima hari ini pihaknya mengambil 400 orang yang tersebar di 13 kecamatan untuk dijadikan koresponden. Jumlah tersebut lebih dari cukup dalam survei dengan margin of error 4,9 persen.
“Kami mengambil data tidak boleh asal, contoh dapat KK dari wilayah, kami datang untuk survei dari RT yang dilakukan secara random sesuai metodologi penelitian stratified multistage random sampling. Jumlah 400 itu masuk dalam standar di wilayah yang memiliki jumlah DPT diatas satu juta, ” ungkapnya.
Ia menambahkan, apabila sudah mendekati hari-hari pencoblosan, maka ada metodologi yang ditingkatkan jumlah korespondennya bisa mencapai 800 hingga 1.200 orang.
Sementara itu, pengamat politik, Memet Khomedi mengatkan, elektabilitas Sachrudin Maryono unggul karena memiliki pengalaman dalam dunia birokrasi disertai memiliki karismatik atau daya pikat yang tinggi ditengah masyarakat.
“Jadi selama menjadi Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin memiliki daya pikat yang tinggi untuk melayani dan menjalin komunikasi kepada masyarakat. Sehingga mampu membawa Sachrudin dan Maryono memiliki elektabilitas yang bagus,” paparnya.
Selain pernah menjadi birokrat dan memiliki daya pikat ditengah masyarakat, Memet menerangkan, kinerja mesin politik yang nomor urut 3 cukup maksimal dalam menyampaikan visi dan misi dari pasangan Sachrudin-Maryono.
“Dukungan mesin politik pendukung ini bekerja secara efektif yang jadi pembeda ketimbang kandidat lain. Sachrudin sebagai ketua Partai Golkar, Maryono dengan PDI Perjuangan. Lalu, PPP dan Demokrat juga keduanya endorsement menguatkan penentu kemenangan,” ucapnya seraya menambahkan, endorsement tokoh politik juga menjadi insentif elektoral, yang terakhir Arief Wismansyah, sebelumnya ke Thamrin dan tokoh masyarakat lainnya. Dan, itu menjadi penentu juga secara elektabilitas unggul.
“Sachrudin dan Maryono juga mahir dalam membentuk dan merawat publik karena keduanya berasal dari birokrat di kewilayahan yang kesehariannya bersama melayani, bergaul dengan masyarakat. Nah, membangun emosional itu penting,” jelasnya.(ydh)