Dermatitis pada Bayi, Begini Penanganannya

Palapanews.com- Permasalahan dermatitis merupakan salah satu masalah kulit yang paling umum terjadi pada bayi karena menimbulkan rasa tidak nyaman pada bayi sehingga mengkhawatirkan orangtua.

Dermatitis memiliki banyak jenis dengan gejala khas dan beda pula cara mengatasinya. Oleh sebab itu, penting bagi para ibu untuk membedakan setiap jenis dermatitis yang umum dialami bayi berikut penjelasannya.

Menurut dr. Vega Nawangsari Handayaningrum dalam perbincangannya bersama Doodle Exclusive Baby Care, dermatitis terdiri dari dua suku kata yakni derma dan titis, derma artinya kulit dan titis adalah peradangan sehingga dermatitis secara umum artinya peradangan pada kulit bayi. Pada umumnya kulit yang mengalami permasalahan dermatitis timbul gejala kulit diawali dengan kemerahan, muncul bintil.

“Gejala dermatitis perlu diwaspadai, karena akan terjadi secara berulang. Pada bayi disebut dermatitis atopi yang biasanya disebabkan faktor dari lingkungan, dengan gejala gatal, ruam, bintil, eksoviliasi atau luka akibat digaruk serta disertai rasa panas,” ungkap Vega.

Dermatitis banyak sekali faktornya makanan, bahkan ada dari faktor lingkungan. Perbedaan dermatitis atopi sama dengan exim, biasanya orang awam mengenal dengan sebutan exim.

Wanita yang berpraktek di RS Permata Serdang, Banten ini menjelaskan cara membedakan dermatitis atopi dengan dermatitis lainnya. Penyakit dermatitis pada umumnya banyak sekali, dermatitis kontak dan dermatitis atopi berbeda. Dermatitis kontak ada dua jenis dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergical.

“Dermatitis kontak iritan yang timbul terjadi karena paparan alergen dan sentuhan dengan kulit, biasanya karena cairan, pakaian. Sehingga para Ibu harus memperhatikan penyebab munculnya dermatitis pada bayi. Pada kasus-kasus dermatitis kontak ibu harus mencari penyebab dan perlu dihindarkan penyebabnya dermatitis sehingga tidak terjadi secara berulang. Terapi yang dilakukan untuk bayi yang mengalami dermatitis kontak adalah dengan menghindari penyebab dari dermatitis kontak sendiri agar gatalnya tidak timbul lagi,” lanjutnya.

Disisi lain, Vega juga menuturkan pada bayi yang memiliki riwayat dermatitis atopi memiliki riwayat alergi yang berbeda-beda. Setiap anak memiliki riwayat alergi yang berbeda misalnya timbul dermatitis karena alergi air susu. Sehingga masing-masing anak memiliki pencetus alergi yang berbeda-beda.

Dalam perbincangannya Bersama Doodle Exclusive Baby Care, Dokter yang disapa dengan panggilan Dokter Vega ini mengatakan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perawatan dan pengobatan dermatitis pada bayi dan diwajibkan berkonsultasi terlebih dahulu.

“Untuk pengobatan lakukan konsultasi ke dokter baik dokter umum maupun dokter spesialis kulit yang mengetahui penyebab pasti dari dermatitis yang muncul. Terapi dari dermatitis ringan dengan memberikan pelembab khusus bayi seperti yang dimiliki Doodle Exclusive Baby care yakni Doodle Baby Lotion yang diformulasikan untuk membantu melembabkan dan menutrisi kulit wajah dan tubuh bayi dengan natural active yang mengandung shea butter, sun flower oil, almond oil dan vitamin E dilengkapi dengan tekstur super lembut dengan PH 5,5,” jelasnya.

Tetapi ada fase dimana bayi yang mengalami masalah pada dermatitis harus menggunakan pengobatan steroid. Terapi steroid pada bayi yang berbeda dosisnya dengan dewasa sehingga pemberian terapi ini sendiri disesuaikan kebutuhan untuk bayi dengan resep dokter.

“Berbicara tentang perawatan, kebanyakan kasus bayi yang mengalami dermatitis perawatan yang dilakukan adalah dengan memberikan sabun yang mengandung antiseptik tinggi maupun detergen tinggi yang justru membuat kulit menjadi semakin kering. Sebaiknya untuk bayi gunakan sabun khusus yang mengalami dermatitis yakni sabun yang memiliki kelembapan tinggi, hypoallergenic. Dan saat ini sudah dijual secara bebas skincare khusus bayi yang memiliki permasalahan dermatitis,” lanjutnya.

Ia membeberkan beberapa tips untuk memilih skincare bayi yakni, pilihlah skincare yang hypoallergenic, gunakan sabun dengan kandungan non detergen, jika kita memilih yang deterjen tinggi justru akan membuat dermatitis bayi menjadi gatal dan kering serta produk yang memiliki kandungan kelembapan yang tinggi atau mousturizer.

Wanita yang berdomisili di Banten ini menuturkan kapan seorang bayi dibawa ke bantuan medis adalah ketika bayi mengalami demam dan sebaiknya jangan sampai demam sudah dibawa ke dokter.

“Karena kalau sudah demam berarti sudah mengarah pada infeksi sekunder bukan hanya dermatitis saja. Tetapi sebaiknya jika sudah mengalami dermatitis berulang, gatal berulang, dan luka sudah mulai melebar, merah bawalah segera bayi ke dokter. Hal ini dikarenakan bayi sudah membutuhkan terapi steroid lebih lanjut. Pemakaian krim steroid diperbolehkan harus dengan resep dokter. Penggunaan krim yang salah akan berakibat fatal, karena krim steroid untuk bayi berbeda dengan untuk dewasa,” imbuhnya.

Diakhir wawancaranya, dr. Vega Nawangsari Handayaningrum berpesan apabila bayi yang sudah mengalami dermatitis berulang langsung dibawa kedokter. Perhatikan penggunaan skincare untuk bayi. Skincare bayi yang mengalami permasalahan dermatitis perlu perhatian khusus dan unakan skincare yang direkomendasikan yakni produk yang dimiliki Doodle Exclusive Baby Care. (nad)

Komentar Anda

comments