Palapanews.com– Musim kemarau yang merupakan dampak dari fenomena El Nino moderat dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang diprediksi hingga Oktober 2023 ini membuat air di Sungai Cisadane berubah warna.
Berubahnya air Sungai Cisadane yang menjadi bahan baku utama dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Benteng disebabkan karena tingginya pertumbuhan alga atau ganggang hijau karena tidak adanya hujan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama Perumda Tirta Benteng Kota Tangerang, Doddy Effendi, Kamis, 7 September 2023.
Menurut Doddy, jika pertumbuhan alga atau ganggang sangat pesat karena tidaknya hujan dari wilayah Bogor dan sekitarnya, sehingga membuat tampilan air menjadi hijau.
“Yang berubah hanya warnanya saja karena dipenuhi oleh ganggang. Dan, kendala seperti ini kerap terjadi ketika musim kemarau,”kata Doddy.
Untuk pengolahan air di Perumda Tirta Benteng, kata Doddy, sampai saat ini masih dalam kondisi aman. Artinya, pengolahan air baku yang berasal dari Sungai Cisadane masih bisa diatasi.
“Perumda Tirta Benteng memiliki sistem pengolahan yang relatif baru serta didukung dengan teknologi yang cangih, sehingga masih bisa mengatasi olahan air yang berwarna hijau ini,” ucapnya.
Direktur Teknik Perumda Tirta Benteng, Joko Surana menambahkan, pengolahan air bersih yang dilakukan Perumda Tirta Benteng sampai saat ini masih memuhi syarat dari Permenkes dan syarat-syarat yang disarankan oleh Perundang-undangan, sehingga masih layak untuk digunakan.
“Warna airnya berubah karena dipenuhi oleh alga atau gangga, tapi untuk pengolahan sampai saat ini masih dalam kondisi normal,” papar Joko Surana juga mengimbau kepada pelanggan untuk dapat menggunakan air serta menyiapkan tampungan air karena sampai saat ini masih masuk dalam musim kemarau.(ydh)