Deadlock, Proses Pembangunan GOR Tanah Tinggi Ada Ditangan Warga

Palapanews.com Pembangunan GOR Tanah Tinggi yang berlokasi di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang terhenti sementara. Terhentinya pembangunan sarana olahraga dengan nilai anggaranĀ  Rp 3 miliar tersebut dikarenakan adanya dua perbedaan sudut pandang ditengah warga.

Hal ini terungkap atas adanya pertemuan warga Tanah Tinggi di Aula Kelurahan Tanah Tinggi yang dihadiri oleh 51 perwakilan warga, Lurah Tanah Tinggi, Camat Tangerang, Kepala Bidang Aset, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman hingga perwakilan dari Polsek Tangerang, Selasa, 1 November 2022.

Dua perbedaan sudut pandang yakni ada warga yang setuju dengan pembangunan GOR Tanah Tinggi yang nantinya bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat, dan satu sisi adanya penolakan pembangunan GOR Tanah Tinggi karena lokasi pembangunan GOR tersebut sebelumnya diperuntukan untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU).

Salah satu sesepuh Tanah Tanggi, Amit Galuh mengatakan, pertemuan yang terselenggaran di Kantor Kelurahan ini terdiri dari dua faktor yakni soal tanah makam dan bangunan GOR. Dan, dua faktor ini baik, tapi pilihlah yang terbaik.

“Silahkan pilih yang terbaik dari keduanya, sehingga ada hasil positif dari pertemuan dan silahturahmi malam ini,” katanya seraya menambahkan, apabila pertemuan malam ini tak kunjung selesai, maka butuh pertemuan selanjutnya agar persoalan ditengah masyarakat rampung.

Camat Tangerang, Achmad Zuldin menerangkan, pertemuan atau musyawarah yang dilakukan di Kantor Kelurahan Tanah Tinggi ini berkaitan dengan pembangunan GOR Tanah Tinggi di Lapangan Portim. Untuk itu, dibutuhkan pembahasan lanjutan oleh sesepuh dan warga Tanah Tinggi karena ini merupakan bagian terpenting dl wilayah Tanah Tinggi.

“Kita kembalikan lagi ke warga untuk bermusyawarah karena ada pandangan atau pemikiran berbeda ditengah warga Tanah Tinggi atas pembangunan GOR,” ucap Camat Tangerang.

Camat Tangerang menambahkan, rencana pembangunan GOR Tanah Tinggi ini merupakan usulan dari warga sejak 2018 silam. Namun, rencana pembangunannya tidak terlaksana karena terjadi pandemi Covid-19, sehingga baru akan terlaksana di 2022 ini.

“Pembangunan GOR yang dilakukan oleh pemerintah merupakan usulan dari warga. Tapi, untuk sementara dihentikan karena adanya pandangan berbeda ditengah masyarakat yang menginginkan lahan itu tetap dijadikan sebagai TPU. Dan, secara faktual Kelurahan Tanah Tinggi memiliki tiga TPU, dan satu TPU ektensi karena terpotong oleh jalur KAI luasnya mencapai 1400 meter dan belum terpakai, dan kebijakan secara umum jika TPU difokuskan di Kedaung,” ujarnya.

Kepala Bidang Aset pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Tangerang, Dedi Nandung mengungkapkan, lapangan Portim ini merupakan tanah eks bengkok yang sebelumnya berada di pemerintahan desa. Namun, ketika peralihan menjadi kota pada tahun 1993 secara otomatis lokasi itu masuk ke dalam aset Pemerintah Kota Tangerang.

“Sebelum masuk dalam neraca awal Pemerintah Kota Tangerang 2003, ada data-data atau dokumen yang menyebutkan lahan itu adalah lapangan Portim. Dan, untuk saat ini sertifikat dari lapangan Portim sedang berproses,” kata pria yang akrab disapa Nandung.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Tangerang, Sugiharto Achmad Bagdja mengungkapkan, untuk menciptakan situasi yang kondusif pihaknya mengembalikan keputusan pembangunan GOR Tanah Tinggi kepada lima sesepuh yang ada di Tanah Tinggi.

“Kita memberikan yang terbaik untuk masyarakat, sehingga keputusan ini kita serahkan ke sesepuh, bagaimana progres kedepannya memungkinkan atau tidak,” kata Sugiharto Achmad Bagdja.

Pria yang akrab disapa Ugih ini mengatakan, apabila kondisi ini tidak berjalan, maka proses pembangunan dilaksanakan di tahun 2023. Sebab, pembangunan GOR Tanah Tinggi sudah terlambat satu bulan ditambah dengan kondisi cuaca.

“Waktu pembangunan GOR hanya 90 hari kerja. Karena ada bencana non alam, maka akan dialokasikan lagi tahun depan karena RAPBD 2023 masih berprogres,” pungkas Ugih secara singkat.(ydh)

Komentar Anda

comments