UCIFEST UMN Kembali Digelar, 199 Film Jadi Peserta

Palapanews.com – UCIFEST kembali digelar di tahun 2022. Kegiatan rutin tahunan ke-13 ini, berlangsung selama enam hari mulai 10-15 Mei 2022. UCIFEST merupakan festival film yang diadakan oleh mahasiswa animasi dan film Universitas Multimedia Nusantara.

“Menggunakan platform daring melalui Zoom, YouTube Unlisted, dan YouTube Livestream di channel Youtube “UCIFEST 13”, pemesanan tiket UCIFEST 13 dapat dilakukan di Loket.com (https://www.loket.com/o/UCIFEST-UMN),” terang Leonardo Soegirman, Panitia Bagian Divisi Public Relation Ketua UCIFEST 13.

UCIFEST 13 telah berhasil mengumpulkan sebanyak 199 film, dan terbagi menjadi 5 kategori. Film karya mahasiswa, yaitu 115 kategori fiksi mahasiswa, 19 kategori animasi mahasiswa, dan 22 kategori dokumenter mahasiswa. Lalu untuk film karya pelajar terdapat 36 kategori fiksi pelajar dan 7 kategori animasi pelajar. Panitia menyeleksi sebanyak 25 film kompetisi dan 6 film Official Selection selama festival berlangsung.

Pada hari pertama, Selasa 10 Mei 2022, UCIFEST 13 menggelar konferensi pers. Ada pemutaran 2 film pendek terbaik UMN, yaitu film “Gerajak” dan film animasi “Ambulance”. Konferensi pers ini dihadiri oleh Muhammad Cahya M. Daulay selaku dekan Fakultas Seni dan Desain UMN, Perdana Kartawiyudha selaku dosen Program Studi Film UMN, dan Jonathan Christopher Argianto selaku Festival Director dari UCIFEST 13.

Setelah konferensi pers, acara dilanjutkan dengan pembukaan UCIFEST 13 diisi dengan pemutaran “HIGHSCORE!”, yaitu film-film mahasiswa UMN yang sudah berprestasi secara nasional maupun internasional. Film-film dalam program “HIGHSCORE!” adalah Mengejar Dangdut (Gisela Levy), Candy Monster (Devi Kartika Dewi), Ahasveros (Bobby Fernando).

Selanjutnya, Leonardo menginformasikan, di hari kedua Rabu, 11 Mei 2022, terdapat pemutaran dan diskusi program Official Selection UCIFEST 13, yang dilanjutkan dengan acara Diskusi Panel “Belajar Festival Film di Kampus” dipimpin oleh tiga dosen film yang berasal dari Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Dian Nuswantoro, dan ISI Yogyakarta. Kemudian diakhiri dengan diskusi program kompetisi “Wireless Melodies”.

Baca juga: Ahasveros, Film Animasi Pendek Terbaik FFI 2021 Karya UMN

Lalu pada hari ketiga, Kamis, 12 Mei 2022 terdapat pemutaran dan diskusi program “Best of LJMU” sebuah program penayangan film-film dari kampus Liverpool John Moores University dari Inggris. Acara akan dilanjut dengan Gelar Wicara “Gerakan Anti Kekerasan Seksual dalam Industri Film Indonesia” bersama dengan Olin Monteiro dan Mian Tiara, dan Diskusi program kompetisi “Nuclear, Family, and Fallout”.

Di hari keempat, Jumat, 13 Mei 2022 terdapat pemutaran dan diskusi program “HYPRO”, Lokakarya “Pembuatan Program Film Pendek”, dan diskusi program kompetisi “All is Well, No One’s A Sea”.

Pada hari kelima, Sabtu, 14 Mei 2022 terdapat pemutaran ulang program “HIGHSCORE!”, diskusi “Tetap Kreatif di Masa Pandemi” bersama Rahabi Mandra, Michaela C. Levi, dan Eki N.F., diskusi program kompetisi “In Your Own Sweet Way”, dan pada malamnya terdapat Seminar Internasional “Visual Storytelling in Social Media through Moving Image” yang akan dibawakan oleh Dr. Hatana El-Jarn dan Wahyu Ichwandardi (Pinot).

Terakhir di hari keenam, Minggu, 15 Mei 2022 terdapat pemutaran dan tanya jawab program “CHOICE”, yang merupakan sebuah program pemutaran dan diskusi film kOsOng karya Chonie Prysilia dan Hizkia Subiyantoro, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi program kompetisi “Yonder Over Yonder”, dan pengumuman penghargaan film kompetisi yang dilanjut penutupan acara UCIFEST 13.

“UCIFEST 13 membawakan isu kritik sosial, sebagai sarana mahasiswa dan pelajar di Indonesia untuk berkreasi memberikan aspirasi terhadap permasalahan sosial, serta menjadi wadah apresiasi karya mahasiswa dan pelajar di Indonesia,” beber Leonardo.

UCIFEST 13 diharapkan dapat menjadi ajang penghargaan film dan memberikan penonton sebuah pandangan baru mengenai permasalahan sosial, dengan memandang film-film yang menjadi curahan hati mahasiswa dan pelajar di Indonesia. (rls/bd)

Komentar Anda

comments